Wamenpora Taufik Terima Audiensi Delegasi ICYF dan OIC Youth Indonesia terkait Kepemudaan Global

Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) RI, Taufik Hidayat, menerima audiensi delegasi Islamic Cooperation Youth Forum (ICYF) dan Organization of Islamic Cooperation (OIC) Youth Indonesia di ruang kerja Wamenpora, Selasa (30/9).

Wamenpora Taufik Terima Audiensi Delegasi ICYF dan OIC Youth Indonesia terkait Kepemudaan Global Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) RI, Taufik Hidayat, menerima audiensi delegasi Islamic Cooperation Youth Forum (ICYF) dan Organization of Islamic Cooperation (OIC) Youth Indonesia di ruang kerja Wamenpora, Selasa (30/9). (foto:bagus/kemenpora.go.id)

Jakarta: Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) RI, Taufik Hidayat, menerima audiensi delegasi Islamic Cooperation Youth Forum (ICYF) dan Organization of Islamic Cooperation (OIC) Youth Indonesia di ruang kerja Wamenpora, Selasa (30/9).

Yunus Sönmez selaku _Director-General of the Cabinet at the ICYF yang memimpin delegasi dalam audiensi ini menyampaikan terima kasih kepada Wamenpora yang sudah menyempatkan waktu bertemu. Hal tersebut menunjukkan komitmen Kemenpora dalam mendukung kegiatan-kegiatan kepemudaan global bagi pemuda Indonesia.

“Kami datang ke Indonesia pada kesempatan ini untuk menjalin kerja sama dengan Kemenpora sebagai kementerian yang bergerak di bidang kepemudaan. Kami memiliki sederet program yang ditujukan dalam mempertemukan dan menyatukan para pemuda dari berbagai negara di dunia,” terang Yunus. 

Diterangkan, ICYF merupakan organisasi internasional, nonkomersial dan nonpartisan yang menyatukan organisasi-organisasi kepemudaan dari negara-negara Islam anggota OIC, termasuk organisasi-organisasi kepemudaan internasional yang mewakili minoritas muslim di seluruh dunia. Selayaknya organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), OIC memiliki badan organ di mana ICYF menjadi badan organ kepemudaan di seluruh negara anggota OIC.

“ICYF adalah organ resmi OIC yang mengurus pengembangan pemuda, pemberdayaan ekonomi, budaya, seni, olahraga, jaringan, dan isu-isu lingkungan,” sebut Yunus.

Yunus menyampaikan, saat ini ICYF sebagai bagian dari OIC memiliki sejumlah proyek kepemudaan muslim dunia. Hal ini meliputi akademi diplomasi yang melatih para pemuda berdiplomasi di panggung dunia, program kewirausahaan pemuda muslim, hingga OIC Youth Capital. Ibu Kota Pemuda OKI ini memberikan ruang selama setahun lamanya untuk menjalin kerja sama di antara anggotanya dalam ranah kebijakan dan kegiatan kepemudaan. 

“Termasuk juga meningkatkan solidaritas pemuda muslim, membantu perkembangan keberagaman budaya dan semangat persatuan para pemuda dari wilayah geografis OIC melalui serangkaian aktivitas,” urai Yunus didampingi Director of Education and Training Department ICYF, Muhammad Hazimeh.

Indonesia, sebut Yunus, berpeluang menjadi Ibu Kota Pemuda OKI pada tahun 2027 jika mengajukan pada tahun 2025 ini. Selain itu, Indonesia juga bisa menjadi tuan rumah pertemuan Menpora negara anggota OIC yaitu Islamic Cooperation of Youth and Sport Minister (ICYSM) pada 2028.

Dalam hal ini OIC membutuhkan dukungan pemerintah untuk memastikan program-program kepemudaan yang dijalankan dapat berjalan dengan baik. Apalagi Yunus menyebut Indonesia selama ini telah sangat kooperatif dalam mendorong kiprah pemuda muslim di panggung dunia, melalui serangkaian keikutsertaan dalam program-program ICYF.

"Kami sekaligus mengundang Menpora hadir dalam pertemuan Menpora negara anggota OIC dalam pertemuan di Irak pada bulan Desember tahun ini", tambah Yunus. Harapannya, kehadiran Menpora dalam pertemuan ini memberikan pesan positif dari keberpihakan pemerintah dalam pembangunan kepemudaan di seluruh negara anggota OIC.

Presiden OIC Youth Indonesia yang juga ICYF Model OIC Country Coordinator to Indonesia Astrid Nadya Rizqita mengatakan, OIC melalui ICYF memandang Indonesia sebagai salah satu negara muslim yang berperan penting dalam kepemudaan Islam dunia. Sebagaimana Presiden RI Prabowo Subianto yang kerap menyuarakan kepentingan negara-negara muslim di panggung dunia dalam setiap kesempatan.

“Karena itu kami ICYF mengharapkan juga Indonesia melalui Kemenpora bisa hadir dan berbicara dalam pertemuan diplomatik ICYF yang direncanakan berlangsung di Baghdad, Irak pada bulan Desember tahun 2025 ini,” tutur Astrid yang juga menjabat ICYF Committee Member Representing Asian Region.

Menanggapi niat Delegasi ICYF dan OIC Youth Indonesia tersebut, Wamenpora Taufik menyatakan kesiapan Kemenpora dalam berkolaborasi di sektor kepemudaan global. Setiap program yang disampaikan ICYF akan dipelajari lebih lanjut untuk tindak lanjut berikutnya.

“Terima kasih banyak atas kehadirannya hari ini. Semoga kerja sama Pemerintah Indonesia melalui Kemenpora dengan ICYF bisa terus berlanjut dan meningkat ke depannya,” harap Wamenpora Taufik yang dalam kesempatan itu didampingi Asisten Deputi Pengembangan Kepemudaan Global, Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan, Esa Sukmawijaya. (luk)

BAGIKAN :
PELAYANAN