Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, menerima audiensi Wakil Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia Andika Ibrahim Nasution yang hadir bersama Ketua PPI Belanda Vadaukas Valubia, Wakil Ketua PPI Belanda Fakhriyah Regina dan Staf PPI Belanda Yudha Haryanto di Ruang Rapat lantai 10 Kantor Kemenpora Senayan, Jakarta, Kamis (14/8).
Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, menerima audiensi Wakil Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia Andika Ibrahim Nasution yang hadir bersama Ketua PPI Belanda Vadaukas Valubia, Wakil Ketua PPI Belanda Fakhriyah Regina dan Staf PPI Belanda Yudha Haryanto di Ruang Rapat lantai 10 Kantor Kemenpora Senayan, Jakarta, Kamis (14/8).
Dalam pertemuan ini, Andika Ibrahim Nasution menyampaikan, PPI Dunia saat ini telah berumur 105 tahun sejak 1920 pertama kali dibentuk di Belanda. Sementara untuk PPI di luar negeri secara resmi dibentuk pada tahun 2007 di Sydney, Australia oleh SBY.
"Kami setiap tahun merekrut anggota, untuk yang terbaru ada PPI di Vietnam untuk dapat berkontribusi dan bekerja, berkolaborasi bersama. PPI Dunia saat ini ada 66 negara," ujar Andika.
"Kami akan mengadakan Symposium International yang akan dilaksanakan di Turki pada tanggal 9-13 September 2025, tetapi kami juga ada symposium kawasan Timur Tengah Afrika yang akan dilaksanakan pada 25-30 Agustus di Masjid Istiqlal Jakarta," urainya.
Saat ini lanjut Andika, jumlah mahasiswa Indonesia yang tersebar di seluruh dunia adalah 128.496. Jumlah ini didapat dari PPI masing-masing negara.
Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Yohan berharap, Kemenpora kedepan dapat terus menjalin kerjasama strategis dengan PPI Dunia dan bermanfaat untuk pemuda Indonesia di masa depan.
"Kami berharap Kemenpora sebagai wadah para pemuda tetap menjalin kerjasama yang baik kedepan, agar teman-teman PPI yang berada di luar negeri bisa menimba ilmu dengan sebaik-baiknya dan bisa kembali ke tanah air untuk mengabdikan ilmu yang didapat," ujarnya.
"Selain itu teman-teman PPI Dunia ini diharapkan menjadi inspirasi untuk pemuda di tanah air yang ingin menimba ilmu di luar negeri dan bisa mengajak mereka para pemuda agar meraih ilmu dan kembali ke Indonesia dengan pengabdian," imbuh Yohan.
Menanggapi informasi dan paparan yang disampaikan, Menpora Dito mendukung adanya kolaborasi dan kemitraan strategis di bidang kepemudaan dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia.
"Ya saya rasa itu baik dengan adanya kemitraan. Nanti teknisnya terus koordinasikan dengan Pak Deputi dan staf khusus. Apa yang dibutuhkan, apa yang perlu di kolaborasikan, komunikasikan dengan intens," ujar Menpora Dito.
Menpora Dito juga berharap Symposium international ke-17 PPI Dunia nantinya sesuai temanya mampu Merajut Perjalanan Menuju Indonesia Emas 2045, Kolaborasi, Inovasi dan Diplomasi Menuju Ketahanan Bangsa di Era Perubahan Global.
"Sukses juga ya untuk rencana International Symposium yang ke-17 September 2025 nanti di Turki, semoga semoga kolaborasi dan inovasinya mampu meningkatkan ketahanan bangsa menuju Indonesia Emas 2045," tutur Menpora Dito.
Turut mendampingi, Asdep Pengembangan Kepemudaan Global Esa Sukmawijaya, Staf Khusus Percepatan Inovasi Pemuda dan Olahraga Hasintya Saraswati, Staf Khusus Hukum dan Kepatuhan Tata Kelola Alvin Saptamandra. (ben)