Menpora Amali Turut Hadiri Zikir dan Doa Kebangsaan 76 Tahun Indonesia Merdeka

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zainudin Amali turut menghadiri Zikir dan Doa Kebangsaan 76 Tahun Indonesia Merdeka secara virtual, Minggu (1/8) malam. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin, para menteri kabinet Indonesia Maju dan pimpinan lembaga, tokoh lintas agama dan forum komunikasi pimpinan daerah se-Indonesia.

Menpora Amali Turut Hadiri Zikir dan Doa Kebangsaan 76 Tahun Indonesia Merdeka Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zainudin Amali turut menghadiri Zikir dan Doa Kebangsaan 76 Tahun Indonesia Merdeka secara virtual, Minggu (1/8) malam. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin, para menteri kabinet Indonesia Maju dan pimpinan lembaga, tokoh lintas agama dan forum komunikasi pimpinan daerah se-Indonesia. (Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zainudin Amali turut menghadiri Zikir dan Doa Kebangsaan 76 Tahun Indonesia Merdeka secara virtual, Minggu (1/8) malam. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin, para menteri kabinet Indonesia Maju dan pimpinan lembaga, tokoh lintas agama dan forum komunikasi pimpinan daerah se-Indonesia.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mensyukuri nikmat dan anugerah kemerdekaan bangsa Indonesia yang kini berusia 76 tahun. “Kita harus selalu ingat bahwa kemerdekaan yang kita nikmati hari ini merupakan berkat rahmat Allah subhanahu wa ta'ala, Tuhan Yang Maha Kuasa, perjuangan dari para syuhada dan semangat persatuan dan kebersamaan dari seluruh anak bangsa tanpa mengenal perbedaan, suku, agama dan juga golongan,” kata Jokowi.

Presiden Jokowi mengaku percaya dengan semangat kebersamaan dan gotong royong yang diwarisi oleh para pendiri bangsa akan selalu melekat dalam jiwa bangsa ini bahkan laksana api yang menyala-nyala. Terlebih di tengah bangsa dan negara ini menghadapi ujian dan tantangan yang sangat berat yaitu pandemi COVID-19.

“Karena itu, saya mengajak seluruh elemen bangsa untuk bergandengan tangan, merapatkan barisan, bahu-membahu melakukan ikhtiar lahir maupun batin, bersama-sama menghadapi pandemi COVID-19,” ujarnya.

Sebagai bangsa yang berketuhanan, lanjut Jokowi, doa adalah senjata orang mukmin, penguat dan penyembuh, sebagai kekuatan yang maha dahsyat untuk membangkitkan harapan dan optimisme. “Malam ini para tokoh lintas agama berhimpun dalam kebersamaan, bersama-sama berdzikir, melantunkan doa, bersyukur pada Allah subhanahu wa ta'ala atas anugerah kemerdekaan bagi bangsa Indonesia,” tukasnya.

Selain itu, doa dan dzikir ini juga untuk memohon pertolongan kepada Tuhan agar bangsa dan negara segera terbebas dari pandemi dan memohon kepadanya agar bangsa ini mendapatkan cahaya terang untuk melanjutkan perjalanan menuju Indonesia Maju.

Jokowi pun menyampaikan terima kasih kepada para ulama dan pemuka agama serta para mubaligh karena selalu mengajak umat untuk mematuhi protokol kesehatan dan membantu percepatan vaksinasi serta membimbing dan mendampingi umat di tengah situasi sulit ini.

“Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membukakan jalan bagi kita semua, meridhoi dan memudahkan semua upaya dan langkah-langkah kita sampai mencapai kemenangan melawan pandemi COVID-19,” harapnya.

Doa dan dzikir pada kesempatan ini dipimpin langsung oleh Prof. Dr. KH. Said Agil Husin Al Munawar, MA. Sementara itu, tausyiah disampaikan Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin.

Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin dalam tausyiahnya mengingatkan bahwa kemerdekaan Indonesia merupakan rahmat Allah dan itu sudah dinyatakan para pendiri bangsa dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

“Para pendiri bangsa dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa kemerdekaan Indonesia didorong oleh keinginan bangsa Indonesia dan merupakan hasil perjuangan bangsa Indonesia. Tetapi juga kemerdekaan ini adalah berkat rahmat Allah Tuhan Yang Kuasa,” katanya.

Ma’ruf Amin menjelaskan, rahmat yang diberikan Tuhan kepada bangsa Indonesia sangat banyak, misalnya saat munculnya keberanian dan semangat perjuangan bahkan kebangkitan nasional.“Itupun merupakan rahmat Allah, semuanya itu adalah merupakan gerakan daripada Allah,” ujarnya.

Disamping itu, munculnya semangat persatuan dan kesatuan bangsa juga merupakan rahmat Tuhan. Sebab, bangsa ini terdiri dari berbagai etnis, suku bangsa, agama bahkan tersebar di berbagai daerah dan sangat luas letak geografisnya.“Tapi kita mampu menyatukan barisan dan itu tidak lain merupakan anugerah Allah dan rahmat Allah,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, para pemimpin bangsa ini berhasil membangun kesepakatan nasional yakni menjadikan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan semangat NKRI di dalam berbangsa dan bernegara.

“Itu adalah rahmat Allah. Negara ini, negara kesepakatan yang harus kita jaga. Marilah kita terus berdoa pada Allah, semoga semangat persatuan dan kesatuan bangsa, semangat perjuangan, semangat kebangkitan nasional, itu terus dapat kita bangkitkan untuk menghadapi berbagai tantangan yang kita hadapi khususnya dalam menghadapi COVID-19,” harapnya.(ded)

BAGIKAN :
PELAYANAN