Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI menggelar ajang Indonesia Sports Summit (ISS) 2025 selama dua hari kedepan (6-7/12) di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta. Acara ini merupakan langkah strategis yang dibuat Kemenpora untuk memperkuat arah pembangunan industri olahraga nasional.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI menggelar ajang Indonesia Sports Summit (ISS) 2025 selama dua hari kedepan (6-7/12) di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta. Acara ini merupakan langkah strategis yang dibuat Kemenpora untuk memperkuat arah pembangunan industri olahraga nasional.(foto:Andre/kemenpora.go.id)
Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI menggelar ajang Indonesia Sports Summit (ISS) 2025 selama dua hari kedepan (6-7/12) di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta. Acara ini merupakan langkah strategis yang dibuat Kemenpora untuk memperkuat arah pembangunan industri olahraga nasional.
Salah satu cabang olahraga yang saat ini sedang 'digandrungi' banyak orang di Indonesia mulai dari dewasa hingga orang tua yakni padel. Perkembangan padel di Indonesia termasuk pesat terdapat ratusan lapangan padel yang didominasi di Jabodetabek dan Bali dan jumlah ini akan terus meningkat.
ISS 2025 menjadi ajang yang tepat guna kembali memperkenalkan padel ke tengah-tengah masyarakat Indonesia. Ketua Umum Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) Galih Kartasasmita, pada talkshow yang diselenggarakan di main forum pelaksanaan ISS 2025 menyampaikan terima kasih ISS 2025 menjadi forum yang strategis khususnya untuk padel.
"Terima kasih untuk ISS 2025, terima kasih untuk Kemenpora RI, KOI, KONI yang mensupport padel berkembang di Indonesia dan seluruh sponsor yang ada. Juga peran dari komunitas padel yang sangat masif untuk mengembangkan padel di tanah air," ujar Ketum Galih didampingi Sekjen PBPI Bugi Setiawan dan atlet padel putra Zar Lasahido.
"Terima kasih juga kepada para club, owner atau developer pembuat lapangan padel, pembuat apparel padel dan semuanya karena tanpa mereka kita ngga ada," imbuhnya.
Menurutnya, perkembangan padel di Indonesia masih akan sangat masif hingga 5 tahun kedepan. Para pelaku usaha dan industri padel saat ini, ini baru permulaan dan jalan masih panjang.
"Kemudian, untuk pelaku industri ini masih sunrise karena Spanyol ada 17 ribu court juara 1, Argentina 12 ribu court juara 1,2. Perancis 3 ribu court. Tahun ini pemerintah Perancis akan membangun padel court sebanyak Spanyol agar mereka bisa ngejar. Sama dengan Amerika yang saat ini sedang mengembangkan untuk LA (Olimpiade 2028). Jadi ini masih sangat permulaan khususnya untuk para pelaku industri padel di Indonesia," urainya.
Padel tourism lanjutnya, harus benar-benar digenjot, itu tidak bisa terjadi tanpa ada yang membuat lapangannya. Pihaknya yakin bisnis ini masih akan sangat bangus hingga 3-5 tahun kedepan.
"Kemudian kepada orang tua yang memiliki anak yang tertarik menjadi atlet padel ini waktunya si buah hati didukung. Kita sudah membuktikan bisa membawa atlet-atlet kita pulang meraih posisi dan sudah terbukti. Saya yakin putranya (timnas padel) akan segera menyusul. Ini harus ada penerus Zar-Zar lainnya (atlet padel berprestasi). Dia harus bisa menjadi role model pada anak-anak usia dini usia 12 tahunan yang masa depannya masih panjang," paparnya.
"Ini saatnya padel menjadi bagian dari olahraga yang berprestasi untuk Indonesia dan kita sudah buktikan, kita harus terus berprestasi untuk Indonesia tapi pembinaan atlet lapisnya harus juga berjalan," pungkasnya. (ben)