Rektor Komaruddin Hidayat Mengaku Senang Kampus UIII Dikunjungi Menpora Amali

Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Prof. Dr. Komaruddin Hidayat menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas kehadiran Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali yang meninjau secara langsung proses pembangunan kampus yang dipimpinnya di Depok, Jawa Barat, Rabu (16/6).

Rektor Komaruddin Hidayat Mengaku Senang Kampus UIII Dikunjungi Menpora Amali Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Prof. Dr. Komaruddin Hidayat menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas kehadiran Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali yang meninjau secara langsung proses pembangunan kampus yang dipimpinnya di Depok, Jawa Barat, Rabu (16/6).(foto:bagus/kemenpora.go.id)

Depok: Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Prof. Dr. Komaruddin Hidayat menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas kehadiran Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali yang meninjau secara langsung proses pembangunan kampus yang dipimpinnya di Depok, Jawa Barat, Rabu (16/6). 

Komaruddin mengatakan kampus UIII ini nantinya akan ada banyak program yang berkaitan dengan pembinaan pemuda dan itu berada dibawah kewenangan Menpora Amali. 

"Saya senang sekali dengan kedatangan Pak Menpora karena sesungguhnya kampus ini punya program yang sangat berkaitan dengan program pembinaan pemuda Indonesia. Misalnya, kami bisa menyelengarakan beberapa program leadership center training,  kami bisa mengadakan berbagai pelatihan antar pemuda ASEAN juga pemuda-pemuda antar aktivis, kampus, ormas bisa disini,"  Komaruddin. 

Selain itu, di kampus nantinya para pemuda akan diajak untuk berpikir secara global dan berpikir nasional kultural. Dengan demikian, akan muncul tokoh-tokoh pemuda yang sejak awal banyak bergaul dan tidak hanya bergaul dengan satu kelompok saja, karena itu yang membuat orang ekstrim ekslusif. 

"Kalau kita terbiasa bergaul, berdiskusi, dengan lintas profesi, kelompok, golongan bangsa, mereka akan punya wawasan lebih global," pungkasnya. 

Selain itu, Komaruddin berharap Menpora Amali dapat menciptakan sport center di kampus ini yang fungsinya tidak hanya untuk mahasiswa, tapi juga untuk masyarakat sekitar. 

"Sehingga kampus ini juga menjadi tempat rekreasi dan tempat olahraga. Syukur-syukur nanti ada semacam food court, sehingga di sini suasana nyaman, enak sehat, dan intelektual," jelasnya. 

Dia pun memberi pujian kepada Menpora Amali atas respon yang diberikan saat mendengar paparannya. 

"Pak menteri sangat suportif, pak menteri seorang aktivis pemuda, leadershipnya bagus. Mereka ingin di kampus ini nanti muncul tokoh-tokoh pemikir yang punya wawasan global, universal, plural. Pak menteri sangat mendukung," jelasnya. 

Untuk mahasisiwa, Dia mengatakan kampus ini akan menerima mahasiswa dalam negeri dan luar negeri. Namun, untuk saat ini karena situasi masih pandemi diutamakan dalam negeri. 

"Kalau mahasiswa itu kan internasional dan nasional, dosennya begitu tapi tentu kita bertahap ya. Karena situasi pandemi, maka untuk yang pertama kita utamakan anak-anak Indonesia," ujarnya. 

Namun bila nanti pandemi sudah mulai menurun, maka diharapkan ada mahasiswa luar negeri yang belajar di Indonesia. 

"Dengan demikian, orang ke Indonesia tidak hanya ingin wisata ke Bali. Tapi juga ingin belajar, ingin riset, Indoneisa banyak dikagumi negara lain. Tapu tidak ada tempat, kampus untuk mereka riset dan belajar. Nah ini tempatnya," pungkasnya. 

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali yang didampingi Asisten Deputi Standarisasi dan Infrastuktur Olahraga (SIOR), Firtian Judiswandarta saat meninjau proses pembangunan kampus ini mengaku kagum dengan visi dan misi kampus UIII. Terlebih didukung dengan fasilitas lengkap yang kini masih dalam proses pembangunan. 

"Saya kaget dan ini sangat luar biasa. Bangunan secara fisiknya yang dipersiapkan dari luar saya kagum. Begitu saya dijelaskan tujuan pendirian UIII ini dan juga misinya apa. Saya susah melukiskan dengan kata-kata karena kampus inilah yang kita butuhkan," kata Menpora Amali. 

Menurut Menpora Amali, Indonesia sebagai negara dengan muslim yang terbesar di dunia dan negara demokrasi dengan prulasisme dan berbagai latar belakang budaya serta agama maka pendirian kampus ini sebagai pusat untuk belajar sangat tepat. 

"Orang di luar sana terkagum dengan kehidupan demokrasi dan religuius yang ada di Indonesia. Tetapi mereka belum ada tempat untuk belajar, meneliti jawabanya Universitas Islam Internasional Indonesia," jelas Menpora Amali.(ded)

Tag
BAGIKAN :
PELAYANAN