Jadi Penceramah Halalbihalal, Ini Harapan Ustadz Das'ad Latif Buat Kemenpora

Pendakwah kondang asal Sulawesi Selatan (Sulsel) Ustaz Das'ad Latif menjadi penceramah dalam acara Halal Bihalal di Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) yang digelar secara hybrid di Wisma Kemenpora, Jakarta Pusat, Senin (17/5) siang.

Jadi Penceramah Halalbihalal, Ini Harapan Ustadz Das'ad Latif Buat Kemenpora Pendakwah kondang asal Sulawesi Selatan (Sulsel) Ustaz Das'ad Latif menjadi penceramah dalam acara Halal Bihalal di Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) yang digelar secara hybrid di Wisma Kemenpora, Jakarta Pusat, Senin (17/5) siang.(foto:raiky/kemenpora.go.id)

Jakarta: Pendakwah kondang asal Sulawesi Selatan (Sulsel) Ustaz Das'ad Latif menjadi penceramah dalam acara Halal Bihalal di Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI)  yang digelar secara hybrid di Wisma Kemenpora, Jakarta Pusat, Senin (17/5) siang.

Dalam tausyiahnya, Ustaz Das'ad Latif menyampaikan sejumlah pesan kepada Kemenpora salah satunya memperhatikan anak-anak muda atau para remaja dari pengaruh buruk internet. Terutama game online dan konten-konten porno.

"Ngeri pak sekrang konten-konten porno. Zaman saya kecil, pak Menteri kecil, kita susah betul dapat konten porno, paling ada gambar-gambar itu pun susah kita dapatkan. Sekarang berselancar mereka. Diblokir sama Kominfo, betul diblokir tapi anak-anak kita tahu ada aplikasi yang membuka blokir itu yang dikasih download gratis akhirnya mereka menyaksikan tayangan-tayangan porno. Nah ini Menpora selamatkan anak-anak kita. Selamatkan mereka dari tayangan-tayangan porno," kata Ustaz Das'ad Latif. 

Menurut dia, akibat dari pengaruh internet dan tayangan porno tersebut, banyak anak-anak muda yang hamil di usia dini. Disisi lain, orang tua mereka sibuk mencari nafkah dan tidak sempat memperhatikan anak-anaknya maka pengaruh buruk internet dapat mengakibat anak-anak muda pada perzinahan. 

"Menpora selamatkan anak-anak kita, bagaiamana cara menyelamatkan anak-anak kita yang kebanjiran pornografi, kebanjiran amoral. Ajak ke masjid, ke rumah ibadah, mari bekerja sama. Kemenpora kerja sama dengan Kemenag, remaja masjid, bikin pelatihan," harapnya.

Namun, lanjut, Ustaz Das'ad Latif dalam pengelolaan pelatihan tersebut harus dilakukan dengan jujur dan tidak menjadikan proyek yang bisa mengakibatkan terjadinya korupsi.

“Yang penting pelatihan yang benar, jangan sampai proyeknya pelatihan lima hari, cuma dua hari yang ada. Tiga harinya hilang. Tapi dalam laporan tetap lima hari,” ujar sembari bercanda. 

Ustaz Das'ad Latif mengingatkan bahwa rezeki, jodoh dan maut rahasia Allah dan tidak dicampuri manusia. Jangan sampai menganggap bahwa proyek yang ditangani merupakan rezeki.

“Demi Allah bukan dari proyek itu rezeki, dari Allah,” pungkasnya. “Sama pangkat, sama golongan, sama pekerjaan ada yang kaya, ada yang tidak, itu Allah yang ngatur,” jelasnya.

Dia mencontohkan kasus korupsi mega proyek wisma atlet Hambalang yang terjadi beberapa waktu silam, dimana pejabatnya ditangkap karena memakan uang korupsi dan masuk penjara.

“Bahaya pak, dapat duit tapi masuk penjara. Penjara dunia masih bisa kita tahan, bermain dengan aparat, Penjara akhirat gak bisa,” tukasnya.

Dia pun berharap kepada para pejabat dan pegawai Kemenpora agar tidak cemas dan khawatir soal rezeki di dunia yang mengakibatkan korupsi. Karena semua sudah diatur oleh Allah SWT. Bahkan kata dia, cicak saja yang ada di dinding tetap mendapat rezki. Padahal makanannya lalat yang terbang.

“Nyamuk kan terbang, cicak di dinding gak masuk akal. Satu di dinding satu terbang dimana ketemunya. Tapi Allah yang atur rezekinya cicak,” katanya.

"Ayo Kemenpora mengajak lembaga-lembaga kepemudaan, ayo mari datang upayakan ajak pemuda, remaja masjid, pemuda katolik, semua kita bekersama sama untuk menyelamatkan anak-anak kita. Yang kita selamatkan anak-anak muda di kampung, kampungnya pak Menteri mudah-mudahan ada yang menyusul jadi menteri lagi,” harapnya.

Menurut dia, masa depan generasi muda kedepan sangat ditentukan oleh Kemenpora, karena kementerian ini membawahi kepemudaan dan keolahragaan.

“Anak-anak muda harus kita selamatkan, berat pekerjaan bapak, namanya Kemenpora, berarti masa depannya Indonesia 10, 15, 30 tahun yang akan datang tergantung prestasi kantor bapak,” tukasnya.(ded)

BAGIKAN :
PELAYANAN