Menpora RI Terus Gelorakan Main Bola Yuk, Sebagai Pelaksanaan Inpres Percepatan Pembangunan Sepakbola Nasional

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali terus menggelorakan program 'Main Bola Yuk' dengan Youth Fun Juggling Competition.Dari Renaissance Bali Uluwatu Resort, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Sabtu (5/12) siang, Menpora RI mengajak masyarakat untuk terus berkontribusi dalam percepatan pembangunan sepakbola nasional sebagaimana amanat Inpres No 3 Tahun 2019.

Menpora RI Terus Gelorakan Main Bola Yuk, Sebagai Pelaksanaan Inpres Percepatan Pembangunan Sepakbola Nasional Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali terus menggelorakan program 'Main Bola Yuk' dengan Youth Fun Juggling Competition.Dari Renaissance Bali Uluwatu Resort, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Sabtu (5/12) siang, Menpora RI mengajak masyarakat untuk terus berkontribusi dalam percepatan pembangunan sepakbola nasional sebagaimana amanat Inpres No 3 Tahun 2019.(foto:satria/kemenpora.go.id)

Bali: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali terus menggelorakan program 'Main Bola Yuk' dengan Youth Fun Juggling Competition.Dari Renaissance Bali Uluwatu Resort, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Sabtu (5/12) siang, Menpora RI mengajak masyarakat untuk terus berkontribusi dalam percepatan pembangunan sepakbola nasional sebagaimana amanat Inpres No 3 Tahun 2019.

Program ini menurutnya sebuah terobosan bersama PSSI untuk terus bermain bola meskipun kondisi pandemi masih belum memungkinkan berkompetisi secara nyata."Jadi saya kira ini upaya dari Kemenpora RI dan PSSI untuk menggairahkan sepakbola di tanah air walaupun kita tahu sekarang ini dalam keadaan pandemi," katanya

"Dengan kondisi yang seperti ini perlu kreativitas perlu inovasi, maka lahirlah Youth Fun Juggling Competition. Anak-anak kita jangan sampai tidak terwadahi, tetapi kita sesuaikan dengan protokol kesehatan," tambahnya.

Lebih lanjut Menpora RI menjelaskan bahwa dirajutnya kerjasama dengan PSSI berangkat dari perintah Presiden RI dalam Inpres tersebut diatas yang harus segera dibuatkan panduan, aturan-aturan turunannya agar semua yang terkait dapat menyadari dan menjalankan dengan baik tugas serta fungsinya dalam memajukan persepakbolaan tanah air.

"Satu-satunya cabor yang punya Inpres itu hanya sepakbola. Kita bersama-sama PSSI menyusun kurikulum, kemudian panduan untuk Kementerian dan Lembaga lainnya, sebab tidak mungkin Kemenpora bisa melakukan itu sendirian tanpa bersama dengan federasi, ada 12 atau 13 K/L yang harus kita dorong untuk bergerak," ucap Menpora RI.

Melihat antusias anak-anak muda dari berbagai SSB yang ada di Bali (Denpasar, Badung, Klungkung), serta berbagai daerah yang terhubung secara virtual dari Ciamis, Grobogan, Sidoarjo, Ogan Ilir, optimis bahwa ke depan regenerasi para pesepakbola yang akan mengisi Tim Nasional akan semakin mudah mendapatkannya.

"Tunjukkan prestasi dan kepercayaan diri anda, siapa tahu diantara yang hadir hari ini akan terpilih oleh PSSI, dan kelak menjadi pengganti skuad Timnas yang ada sekarang yang terus kita dukung untuk berprestasi di pentas dunia," tutupnya.

Sebelumnya Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan persepakbolaan yang dikemas dalam juggling competition ini."Apresiasi kepada Pak Menpora atas inisiasi untuk melaksanakan ini, yang tetap bergulir even meskipun dalam bentuk juggling competition," kata Iwan Bule, panggilan akrab Ketum PSSI.

Termasuk perkembangan Timnas U-19 yang terus mendapat dukungan dari Kemenpora RI, saat ini menunjukkan grafik kenaikan performa maupun skil."Terima kasih, uang tidak ada, sponsor tidak ada, U-19 bisa TC di Kroasia dan tempat lain juga atas dukungan Pak Menpora, luar biasa karena TC dimanapun bahkan beliau katakan kalau ada TC di bulan silakan, kalau bisa ke bulan ke bulan," katanya mengibaratkan besarnya dukungan Menpora RI terhadap Timnas dan persepakbolaan Indonesia.

Seperti tempat-tempat lain, di tempat ini hadir langsung dan unjuk kebolehan juggling, 30 anak dari berbagai SSB penuh kegembiraan dan antusias tinggi, dan kesemuanya melalui prosedur rapid."Kami senang, kami mencari pengalaman, dan kami bercita-cita menjadi pemain nasional," kata I Putu Kenzie Radhitya, usia 11 tahun, dari SSB Damar Cakti, Pamecutan, Denpasar, Bali, mewakili teman-teman peserta lainnya.(cah)

BAGIKAN :
PELAYANAN