Penyelenggaraan event balap motor MotoGP seri ke-18 Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 tinggal sehari lagi. Persiapan event yang akan digelar pada 3-5 Oktober mendatang ini telah mencapai 100%, termasuk persiapan petugas yang bekerja sebagai marshal di Mandalika adalah seluruhnya asli anak bangsa, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Jakarta: Penyelenggaraan event balap motor MotoGP seri ke-18 Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 tinggal sehari lagi. Persiapan event yang akan digelar pada 3-5 Oktober mendatang ini telah mencapai 100%, termasuk persiapan petugas yang bekerja sebagai marshal di Mandalika adalah seluruhnya asli anak bangsa, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Persiapannya sudah sangat matang 100%. Dulu awal MotoGP di Mandalika seluruh marshal import dari Spanyol, Eropa intinya dari Dorna. Tapi hari ini semua marshal yang bekerja di MotoGP 2025 Mandalika adalah marshal lokal. Semua adalah anak bangsa dari NTB," kata Dirut InJourney Maya Watono saat jumpa pers di Auditorium Kemenpora Jakarta, (29/9) lalu.
"Yang lebih membanggakan adalah kami mulai mengeksport talent-talent kami ke Sepang, Jepang dan sebagainya. Ini adalah transfer knowledge yang kita dapatkan dalam tiga tahun kita berkembang sangat pesat," imbuhnya.
Meski persiapan telah 100%, sebanyak 380 Marshal asli NTB tetap terus mengikuti pelatihan Intensif menjelang penyelenggaraan MotoGP 2025. Mandalika Grand Prix Association (MGPA) menekankan bahwa seluruh pelatihan marshal mengikuti standar Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM).
"Dengan marshal yang terlatih, profesional, dan kompak, kita dapat menghadirkan balapan yang aman, lancar, dan menghibur. Ini bagian dari komitmen kami menjadikan Mandalika sebagai sirkuit MotoGP kelas dunia,” kata Dirut MGPA Priandhi Satria.
"Pelatihan marshal ini tidak hanya mengajarkan teknik penanganan insiden, tetapi juga menanamkan kekompakan tim dan profesionalisme," imbuh Track, Race, Electronic, and Motorsport Manager MGPA, Muhammad Awallutfi Andhika Putra.
Marshal merupakan salah satu pilar penting dalam penyelenggaraan ajang balap motor kelas dunia, bertugas menjaga keamanan lintasan, mengatur alur balapan, serta memastikan keselamatan pembalap dan penonton. Para marshal dilatih untuk merespons berbagai kondisi darurat, mulai dari kecelakaan ringan hingga situasi yang membutuhkan tindakan cepat dan tepat.
Tahun ini adalah tahun keempat diselenggarakannya MotoGP di Indonesia kontrak yang dimiliki Indonesia hingga 2031 mendatang. Event ini bukan hanya ajang olahraga kelas dunia tetapi juga sport tourism yang membawa nama bangsa ke panggung dunia. Ini juga momen strategis untuk sport tourism yang menghadirkan manfaat sosial dan ekonomi untuk masyarakat lokal NTB dan juga bagian nation branding.
MotoGP secara global 199 media channel di 200 negara, 771 juta pasang mata yang menonton. Indonesia memiliki presentase penggemar MotoGP tertinggi di dunia sebanyak 23,8% atau sekitar 25 juta masyarakat Indonesia fans MotoGP. Hal ini menunjukkan bahwa event berstandar dunia, Indonesia sudah sangat bisa bersaing. Dan event ini menjadi katalis pembangunan suatu destinasi sport tourism. (ben)