Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menghadiri Festival Olahraga Tradisional Bojonegoro yang digelar di GOR Utama Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa (26/8).
Bojonegoro: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menghadiri Festival Olahraga Tradisional Bojonegoro yang digelar di GOR Utama Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa (26/8).
Menpora Dito, didampingi Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, menyaksikan jalannya pertandingan olahraga tradisional. Bahkan, Menpora Dito turut serta melepas beberapa cabang lomba, di antaranya egrang dan terompah panjang.
Festival ini menampilkan berbagai permainan khas daerah seperti egrang, gobak sodor, terompah panjang dan lainnya. Suasana meriah mewarnai arena pertandingan, menandai semangat kebersamaan terhadap permainan rakyat yang mulai jarang ditemui di era modern.
Menpora Dito menegaskan bahwa olahraga tradisional memiliki nilai budaya yang kental serta potensi besar untuk dikembangkan sebagai daya tarik wisata olahraga.
“Melalui festival seperti ini, kita bukan hanya melestarikan nilai-nilai budaya, tetapi juga mengajarkan sportivitas, kerja sama, dan semangat kebersamaan kepada generasi muda,” ujarnya.
Menpora Dito juga menyebutkan bahwa kunjungan kerjanya di Jawa Timur, termasuk di Bojonegoro, sekaligus menjadi momentum untuk melihat langsung kolaborasi antara Kemenpora dan pemerintah daerah.
Selain festival olahraga tradisional, turut digelar kejuaraan futsal tingkat kabupaten serta kegiatan pembinaan wirausaha bagi generasi muda.
Menpora Dito menambahkan, dirinya telah menerima proposal dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terkait rencana renovasi besar Stadion Bojonegoro.
“Ini akan kami bawa ke pusat dan insya Allah bisa mendapatkan kabar baik. Pak Bupati sangat antusias dan berkomitmen dalam membangun olahraga, dan itu harus kita apresiasi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Menpora Dito menilai Bojonegoro memiliki potensi besar dalam melahirkan atlet-atlet berprestasi. Dengan fasilitas olahraga yang terus ditingkatkan dan dukungan masyarakat yang guyub, ia optimis Bojonegoro dapat menjadi salah satu ladang pembinaan atlet potensial di Jawa Timur.
“Olahraga tradisional ini mencerminkan kekeluargaan, kebersamaan, dan semangat perjuangan. Kemenpora berkomitmen memperluas festival olahraga tradisional ke seluruh daerah, dan Bojonegoro hari ini menghadirkan penyelenggaraan yang sangat sukses,” kata Menpora Dito. (rep)