Temui Menpora Dito, Ketum PB Perbasasi Lapor Rencana Program Naturalisasi

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menerima Ketua Umum Pengurus Besar Perserikatan Baseball Softball Seluruh Indonesia (PB Perbasasi) Andika Monoarfa bersama jajarannya di Kemenpora, Jakarta, Selasa (29/4).

Temui Menpora Dito, Ketum PB Perbasasi Lapor Rencana Program Naturalisasi Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menerima Ketua Umum Pengurus Besar Perserikatan Baseball Softball Seluruh Indonesia (PB Perbasasi) Andika Monoarfa bersama jajarannya di Kemenpora, Jakarta, Selasa (29/4). (foto: Herry/kemenpora go.id)

Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menerima Ketua Umum Pengurus Besar Perserikatan Baseball Softball Seluruh Indonesia (PB Perbasasi) Andika Monoarfa bersama jajarannya di Kemenpora, Jakarta, Selasa (29/4). 

Andika dalam pertemuan ini melaporkan terkait rencana program naturalisasi pemain baseball dan softball. Nantinya mereka akan diproyeksikan masuk ke dalam tim nasional Indonesia. 

"Mereka pemain berasal dari Belanda dan Jepang. Mereka diharapkan bisa memperkuat tim baseball dan softball Indonesia," ujarnya. 

Berdasarkan data yang disampaikan, atlet yang masuk dalam program naturalisasi tersebut adalah Anna-Be Bartles (Belanda), Amy-Lynn Felix (Belanda), Robin Verhagen (Belanda), Christopher Young We (Belanda), Rui Takahashi (Jepang). 

"Mereka (calon pemain naturalisasi) memiliki garis keturunan Indonesia," jelas Andika. 

Disamping itu, Andika bilang pihaknya memiliki target tinggi untuk bisa tembus ke Olimpiade 2028 Los Angeles. Meski peluangnya cukup berat, tapi dia tetap optimis menatap ajang olahraga internasional.

"Kedepan, kita akan menghadapi berbagai kompetisi baik di tingkat Asia Tenggara, Asia, maupun dunia. Target tinggi kita adalah Olimpiade," terangnya. 

Menpora Dito merespons baik atas rencana program naturalisasi itu. Beberapa catatan diberikan Menpora Dito kepada PB Perbasasi. 

"Datanya nanti disampaikan saja termasuk juga road map-nya. Lalu yang dipastikan harus ada garis keturunannya. Nanti jika sudah lengkap tentu akan di proses lebih lanjut," pungkas Menpora Dito. (jef)

BAGIKAN :
PELAYANAN