Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) berharap peluncuran program Harmony in Action dapat mengajak pemuda Indonesia cinta tanah air dan keberagaman didalamnya menuju Indonesia Emas 2045.
Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) berharap peluncuran program Harmony in Action dapat mengajak pemuda Indonesia cinta tanah air dan keberagaman didalamnya menuju Indonesia Emas 2045.
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Yohan saat mewakili Menpora Dito menghadiri Peluncuran Program Harmony in Action, Social Cohesion Forum 2025, bertemakan 'Beyond Borders: Youth for Peace, Faith, and a Greener Future' di Ballroom Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (22/4).
"Hari ini saya menghadiri untuk mewakili Mas Menteri dalam kegiatan peluncuran Program Harmony in Action. Sebuah kegiatan untuk dapat mengajak para pemuda kita untuk bisa mencintai lingkungan, keberagaman didalam keagamaan," ujar Deputi Yohan.
Dalam membangun Indonesia menuju Indonesia Emas 2045, diharapakan para pemuda dalam berbagai latar belakang bisa bersatu menyatukan langkah mencintai negaranya.
"Mencintai lingkungan sekitar kita dan keberagaman ini menjadi sebuah kekayaan. Kami Kemenpora tentu melalui kegiatan ini harapannya bisa disambut dengan baik agar para pemuda kita bisa kita ajak untuk bersama-sama menyatukan langkah," tuturnya.
"Kemudian bisa memberdayakan dan mengembangkan para pemuda kita untuk bisa lebih maju dalam rangka membangun Indonesia menuju Indonesia Emas 2045," imbuhnya saat hadir bersama Staf Khusus Percepatan Inovasi Pemuda dan Olahraga Hasintya Saraswati.
Peluncuran progam Harmony in Action merupakan inisiasi kolaborasi antara Wahid Foundation bersama Temasek Foundation, sebuah inisiatif lintas negara yang bertujuan memperkuat kepemimpinan muda dalam membangun kohesi sosial dengan mendorong kelestarian lingkungan.
Forum ini merupakan bagian dari rangkaian program Harmony in Action yang mempertemukan para pemimpin muda dari Indonesia dan Singapura untuk secara kolaboratif menjawab tantangan sosial-ekologi yang semakin kompleks dan saling terkait.
Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid, menekankan pentingnya penguatan peran generasi muda dalam menghadapi krisis multidimensi yang melanda Indonesia dan kawasan regional, mulai dari ketegangan sektarian, diskriminasi berdasarkan agama dan kepercayaan, hingga ancaman perubahan iklim.
"Kami percaya bahwa generasi muda adalah aktor kunci dalam mendorong transformasi sosial yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui forum ini, kami membangun ruang bersama bagi mereka untuk tumbuh sebagai agen perdamaian dan pelestari bumi, baik di tingkat lokal maupun global," kata Yenny.
Direktur Eksekutif dan Chief Executive Officer Temasek Foundation, Ng Boon Heong, mengatakan, program Harmony in Action bertujuan untuk menginspirasi kehidupan setiap generasi, pihaknya berharap dapat memberikan dampak positif melalui ujicoba solusi inovatif.
"Kami harap dengan ujicoba solusi inovatif ini bisa berkembang melalui kemitraan dengan pemerintah, sektor swasta dan masyarakat. Kami terus berusaha memberi kontribusi kepada planet, people, peace, progress, partnership," urainya.
"Melalui forum ini, Wahid Foundation dan Temasek Foundation bercita-cita untuk mengembangkan para pemimpin muda yang percaya diri, berdaya, dan berdampak yang mampu membawa nilai-nilai perdamaian, keberagaman, dan keberlanjutan ke garis depan kebijakan publik serta mengangkat kehidupan masyarakat global," pungkasnya.(ben)