Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) RI Taufik Hidayat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Dualisme Cabang Olahraga (cabor) di Ruang Rapat Kecil Lantai 3, Graha Kemenpora, Kamis (27/11) siang.
Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) RI Taufik Hidayat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Dualisme Cabang Olahraga (cabor) di Ruang Rapat Kecil Lantai 3, Graha Kemenpora, Kamis (27/11) siang. (foto:raiky/kemenpora.go.id)
Jakarta: Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) RI Taufik Hidayat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Dualisme Cabang Olahraga (cabor) di Ruang Rapat Kecil Lantai 3, Graha Kemenpora, Kamis (27/11) siang.
Rakor ini dihadiri perwakilan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang dipimpin Sekretaris Jenderal (Sekjen) Wijaya Mithuna Noeradi, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang dipimpin Sekjen Lukman Djajadikusuma, dan Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi) yang dipimpin Wakil Ketua Umum (Waketum) III Reza Oktoberia.
Wamenpora Taufik dalam pembukaannya mengatakan, rakor ini dilakukan sesuai arahan Menpora Erick Thohir setelah bertemu dengan Presiden RI Prabowo Subianto. Kata Wamenpora, Presiden memiliki perhatian besar terhadap semua cabor untuk bisa berjalan sebagaimana semestinya sehingga bisa mencapai prestasi yang diharapkan.
Dalam hal ini Kemenpora mendapat amanah dari Presiden untuk menyelesaikan permasalahan cabor, khususnya dualisme kepengurusan induk atau federasi olahraga.
“Kita ingin tahun depan lebih fokus, pembinaan atlet dan cabang-cabang olahraga yang lain. Memang ini menjadi tanggung jawab kita, sesuai arahan dari Bapak Presiden yang sangat peduli terhadap semua cabor,” terang Wamenpora Taufik.
Apalagi, sambung Wamenpora, akan ada beberapa cabor yang mendapat prioritas untuk berkelanjutan panjang sampai tahun 2028. Kepastian cabor-cabor tersebut nantinya akan diumumkan secara langsung oleh Menpora Erick.
Karenanya sebelum itu, Kemenpora mengajak semua stakeholder olahraga nasional khususnya komite-komite olahraga untuk bekerja sama dan saling terbuka. Sehingga pembangunan olahraga nasional ke depan bisa lebih baik lagi ke depannya.
“Kami ingin mempersatukan, kita ingin menyamakan persepsi setelah kita rapat di Kemenpora ini,” tutur Wamenpora Taufik.
Disampaikan Wamenpora, salah satu hal yang didiskusikan dalam rapat ini perihal dualisme keanggotaan cabor yang ada di KONI dan Kormi. Kemenpora ingin mengetahui pasti cabor-cabor mana saja yang memiliki induk atau federasi yang sama-sama terdaftar di KONI dan Kormi.
“Kita di sini ingin diskusi, ingin membuka yang mana saja nih yang memang seharusnya di KONI dan mana saja yang seharusnya di Kormi. Jadi nantinya kita akan fokuskan cabornya di komite yang mana. Jangan sampai ada yang sudah terdaftar di KONI, tetapi juga terdaftar di Kormi,” urai Wamenpora Taufik.
Pembahasan utama lainnya adalah perihal kepengurusan cabor mana saja yang hingga kini masih terjadi dualisme. Kemenpora ingin mengetahui sejauh mana progres upaya masing-masing komite dalam penyelesaiannya. Untuk itu Wamenpora mengharapkan KONI dan KOI bisa melakukan komunikasi dengan cabor-cabor tersebut.
“Karena saat Pak Menteri bertemu Pak Presiden, Pak Presiden sangat concern, sampai kapan dualisme ini berlangsung. Kan ujung-ujungnya yang kasihan atlet juga,” terang Wamenpora Taufik.
Untuk itu Wamenpora berharap KONI bisa membuka cabor mana saja yang masih berkemelut dalam dualisme, serta bagaimana sikap KOI terkait hal tersebut. Apalagi Presiden Prabowo sudah mendesak untuk mengakhiri semua dualisme cabor-cabor olahraga.
“Saya harap KONI dan KOI juga bisa menyelesaikan, bisa memberikan gambaran. Karena ke depannya hal ini akan merugikan para atlet,” tegas Wamenpora Taufik yang dalam kesempatan itu didampingi Sekretaris Kemenpora (Sesmenpora) Gunawan Suswantoro, Kepala Biro Hukum dan Kerja Sama Kemenpora Andry M Ginting, serta Tenaga Ahli Wamenpora Bidang Hukum Ronald Panjaitan. (luk)