Dukung Sports Tourism, Menpora Erick Lepas Belasan Ribu Pelari Bank Jateng Borobudur Marathon 2025

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Erick Thohir menghadiri Bank Jateng Borobudur Marathon 2025 di kompleks Taman Lumbini, Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (16/11) pagi. Menpora sekaligus melepas para peserta lari yang terbagi dalam tiga nomor meliputi Marathon, Half Marathon, dan 10K.

Dukung Sports Tourism, Menpora Erick Lepas Belasan Ribu Pelari Bank Jateng Borobudur Marathon 2025 Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Erick Thohir menghadiri Bank Jateng Borobudur Marathon 2025 di kompleks Taman Lumbini, Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (16/11) pagi. Menpora sekaligus melepas para peserta lari yang terbagi dalam tiga nomor meliputi Marathon, Half Marathon, dan 10K.(foto:bagus/kemenpora.go.id)

Magelang: Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Erick Thohir menghadiri Bank Jateng Borobudur Marathon 2025 di kompleks Taman Lumbini, Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (16/11) pagi. Menpora sekaligus melepas para peserta lari yang terbagi dalam tiga nomor meliputi Marathon, Half Marathon, dan 10K.

"Pagi runners! Saya berharap yang mulai startnya sehat, baliknya juga mesti sehat. Jangan dipaksakan,” seru Menpora menyapa para peserta.

Kepada para runner atau pelari yang menjadi peserta, Menpora Erick menyatakan Kemenpora akan terus mendukung penyelenggaraan Borobudur Marathon. Kemenpora dalam hal ini senang menjadi bagian sports tourism yang bersama-sama dibangun ke depan.

“Kami dari Pemerintah Pusat akan terus mendorong Borobudur Marathon menjadi tempat maraton yang makin elite dan mendunia. Nanti kami akan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi,” sebut Menpora yang didampingi Gubernur Jateng Ahmad Luthfi.

Menpora Erick mengaku bangga dengan penyelenggaraan Borobudur Marathon yang tahun ini memasuki edisi kesembilan. Kebanggaan ini lantaran event ini terus menjadi lebih baik dari tahun ke tahun, khususnya menuju satu dekade penyelenggaraannya pada 2026 mendatang. 

Diketahui, jumlah negara peserta Borobudur Marathon meningkat dari 26 menjadi 38 negara. Di tahun ini Borobudur Marathon juga naik kelas menjadi Elite Label. Artinya, ajang lari maraton ini telah sejajar dengan event lari bergengsi kelas dunia.

“Dan ini luar biasa, apalagi pesertanya sampai 11.500 pelari. Ini yang memang harus kita bangkitkan di olahraga nasional. Tidak hanya untuk atlet elite, tetapi juga bagaimana olahraga juga bisa menyehatkan masyarakat. Karena olahraga ini salah satu yang bisa preemtive atau mencegah penyakit-penyakit datang,” terang Menpora.

Dari segi ekonomi, terang Menpora Erick, Borobudur Marathon merupakan sport tourism yang memberikan dampak pada pemberdayaan masyarakat sekitar. Diketahui, perputaran uang untuk edisi ini mencapai sekira Rp74 miliar, salah satunya melalui sektor penginapan.

“Ini yang memang ke depan akan Kemenpora terus dukung. Tidak hanya buat atlet elite, tetapi juga untuk memasyarakatkan olahraga, juga mendorong pertumbuhan ekonomi provinsi atau daerah,” urai Menpora.

Dalam hal ini Kemenpora siap menjalin kerja sama dengan seluruh komunitas atau penyelenggara event olahraga. Salah satu usulan yang masuk misalnya, bagaimana bila ajang maraton di Indonesia termasuk Borobudur Marathon bisa dijadikan marathon series Indonesia. 

“Saya terbuka kalau memang pemerintah bisa mendukung event-event besar seperti ini. Saya juga baru belajar, belajar dalam arti bagaimana event maraton ini bisa kita dorong, kita pelajari, dan kita akan komitmen bagaimana supaya Indonesia punya event dunia,” tandas Menpora Erick.

Sementara itu Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengucapkan terima kasih kepada Kemenpora RI khususnya Menpora Erick yang telah mendukung acara ini. Sebagai ajang yang sudah menjadi event dunia, Borobudur Marathon menurutnya telah menjadi investasi Jateng khususnya di bidang pariwisata. 

“Event Borobudur Marathon akan menjadi pemicu untuk penyelenggaraan event maraton lainnya yang akan kami lakukan secara terjadwal. Sehingga secara tidak langsung masyarakat menjadi sehat, UMKM aktif, investasi akan tumbuh karena ada pariwisatanya. Tidak kalah penting, Jawa Tengah menjadi ikonnya maraton dunia,” ujar Gubernur Luthfi. (luk)

BAGIKAN :
PELAYANAN