Kemenpora Apresiasi IYD dalam Forum BRICS, Harap Pemuda Indonesia Tingkatkan Kolaborasi di Forum Kepemudaaan Global

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) mengapresiasi langkah Indonesiaan Youth Diplomacy (IYD) yang berperan aktif dalam BRICS Youth Summit 2025 di Brasil Juli lalu. Pemerintah berharap para pemuda mampu mengidentifikasi peluang kolaborasi Indonesia dalam forum kepemudaan internasional.

Kemenpora Apresiasi IYD dalam Forum BRICS, Harap Pemuda Indonesia Tingkatkan Kolaborasi di Forum Kepemudaaan Global Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) mengapresiasi langkah Indonesiaan Youth Diplomacy (IYD) yang berperan aktif dalam BRICS Youth Summit 2025 di Brasil Juli lalu. Pemerintah berharap para pemuda mampu mengidentifikasi peluang kolaborasi Indonesia dalam forum kepemudaan internasional.(foto:Andre/kemenpora.go.id)

Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) mengapresiasi langkah Indonesiaan Youth Diplomacy (IYD) yang berperan aktif dalam BRICS Youth Summit 2025 di Brasil Juli lalu. Pemerintah berharap para pemuda mampu mengidentifikasi peluang kolaborasi Indonesia dalam forum kepemudaan internasional.

"Kemenpora menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya IYD yang luar biasa menjadi penggerak diplomasi pemuda Indonesia di tingkat global, termasuk menjadi delegasi Indonesia untuk BRICS Youth Summit 2025 di Brasil. Semoga mampu mengindentifikasi peluang kerjasama Indonesia dalam forum pemuda global," kata Deputi Pelayanan Kepemudaan Yohan pada pertemuan pasca KTT Pemuda BRICS di Theater Wisma Menpora, Senayan, Jakarta, Senin (10/11)

Kemenpora merasa bangga karena pemuda Indonesia tidak pernah absen dari ruang-ruang global mewakili semangat, perasaan anak muda Indonesia baik di tingkat internasional.

"Kehadiran pemuda Indonesia di forum internasional menunjukkan bahwa, generasi Indonesia bukan hanya penerima kebijakan, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam membentuk arah pembangunan global. Dan ini sesuai dengan amanat UU No.40 Tahun 2009 tentang kepemudaan," ujarnya.

Kemenpora lanjutnya, berkomitmen penuh untuk terus mendukung pembangunan pemuda dan terwujudnya pemuda Indonesia yang berprestasi dan mampu untuk bersaing di tingkat internasional.

"Bapak Menpora Erick Thohir, berkomitmen untuk terus mendukung pemuda Indonesia mampu berbicara banyak di kancah internasional dengan lebih selektif, lebih inklusif dan lebih terbuka mewakili Indonesia di dunia internasional. Indikatornya adalah peningkatan IPP," jelasnya.

Deputi Yohan juga berharap, pemuda Indonesia mampu mengubah mindsetnya dari mencari pekerjaan dengan membuka lapangan pekerjaan. Pemuda saat ini juga didorong agar terus berlatih mengikuti organisasi kepemudaan sebagai kawah candradimuka pemimpin masa depan bangsa tanpa terkecuali.

"Kita lihat kondisi dan angka pemuda tanpa pendidikan, pengangguran dan lainnya jumlahnya 23,78 persen dari 64,22 juta pemuda Indonesia dan ini bukan dalam keadaan baik-baik saja, sehingga mindset harus diubah salah satunya dengan kewirausahaan," paparnya.

"Untuk itu tugas pemuda IYD ini adalah ketika berdiskusi dan sebagainya adalah bisa memecahkan permasalahan yang ada. Pemuda juga kita dorong agar terus berpartisipasi dalam organisasi kepemudaan untuk dipersiapkan menjadi pemimpin bangsa dimasa depan, termasuk para pemuda di daerah-daerah terpencil," imbuhnya.

Meningkatkan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) menurutnya, tidak bisa hanya bisa dilakukan oleh pemerintah saja melainkan berkolaborasi dengan lintas kementerian/lembaga serta stakeholders terkait lainnya.

"Isu kepemudaan adalah isu lintas sektor tidak mungkin bisa ditangani sendiri oleh Kemenpora atau Dispora saja melainkan harus dilakukan kroyokan kerjasama lintas k/L dan stakeholders lainnya. Kerjasama sektor pemuda yang meningkat dalam BRICS, berbagai program yang terlaksana tentunya diharapkan berkontribusi dalam meningkatkan IPP," katanya.

Bergabungnya Indonesia dalam BRICS pada 2025 membuat Indonesia kini memiliki wadah baru untuk bisa memperkuat kerjasama, tidak hanya di bidang ekonomi dan politik tetapi juga tentang solidaritas, inovasi dan pembangunan berkelanjutan. 

"Kemenpora mengapresiasi pelaksanaan rangkaian kegiatan Post Summit BRICS 2025 di lingkungan Kemenpora. Kami harap kegiatan ini langkah awal sinergi erat antara Kemenpora, komunitas dan organisasi kepemudaan untuk bisa memperluas jejaring dan memperkuat posisi pemuda Indonesia di kancah global," pungkasnya.

Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia Veronica Tan, yang hadir selaku salah satu narasumber menyampaikan, pemuda menjadi bagian dari Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

"Bagi pemuda harus bisa membuka diri seluas-luasnya. Saat ini dunia cepat sekali berubah. Kita bersyukur Indonesia masuk dalam BRICS, kami yakin tidak bisa bekerjasa sendiri di kementerian ini tanpa ada perpanjangan tangan para pemuda yang mampu menggali kekayaan bangsa untuk kemakmuran masyarakat," ujarnya.

Hadir selaku narasumber lainnya, Head of People & Culture dan Head of HR Operation Herman Cahyadi, Diplomat Raditya Kusumaningprang serta Jurnalist Fauzan Al Rasyid. Hadir pula Asisten Deputi Pengembangan Kepemudaan Global Esa Sukmawijaya. (ben)

BAGIKAN :
PELAYANAN