Komisi X DPR Apresiasi Menpora Amali yang Berusaha Efektifkan Penggunaan Anggaran Dalam Pagu Indikatif 2022 Tanpa Minta Tambahan

Upaya Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali yang berusaha mengefektifkan penggunaan anggaran pagu indikatif belanja pada RAPBN 2022 sebesar Rp.1.948.783.392.000 tanpa mengajukan penambahan anggaran pada usulan perubahan mendapat apresiasi dari Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).

Komisi X DPR Apresiasi Menpora Amali yang Berusaha Efektifkan Penggunaan Anggaran Dalam Pagu Indikatif 2022 Tanpa Minta Tambahan Upaya Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali yang berusaha mengefektifkan penggunaan anggaran pagu indikatif belanja pada RAPBN 2022 sebesar Rp.1.948.783.392.000 tanpa mengajukan penambahan anggaran pada usulan perubahan mendapat apresiasi dari Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).(foto:putra/kemenpora.go.id)

Jakarta: Upaya Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali yang berusaha mengefektifkan penggunaan anggaran pagu indikatif belanja pada RAPBN 2022 sebesar Rp.1.948.783.392.000 tanpa mengajukan penambahan anggaran pada usulan perubahan mendapat apresiasi dari Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).

Hal ini disampaikan sejumlah anggota Komisi X DPR RI dalam Rapat Kerja (Raker) pembahasan lanjutan terkait RKA K/L dan RKP K/L Tahun 2022 setelah sebelumnya dilakukan konsenyering antara DPR dan Kemenpora di ruang rapat Komisi X, Komplek Parlemen, Senayan Jakarta Pusat, Selasa (15/6) siang.

Namun sebelumnya, pada Raker kali ini, Menpora Amali diberi kesempatan untuk memaparkan bahwa pihaknya mengajukan anggaran pagu indikatif belanja pada RAPBN 2022 sebesar Rp.1.948. 783. 392. 000. Menpora menjelaskan anggaran ini terbagi untuk sejumlah unit utama diantaranya Sekretariat sebesar Rp.300. 317. 508. 800, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda dan Pemberdayaan Pemuda Olahraga Nasional sebesar Rp. 66. 000. 000. 000, Deputi Pengembangan Pemuda Rp.128. 878.339. 200. 

Sementara itu, untuk Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga, Museum Olahraga dan 34 Staker Dekontrasi sebesar Rp. 194.904. 419. 000. Selanjutnya untuk Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga ditambah biaya PPITKON, ROSN dan LPDUK sebesar Rp1.258. 683. 125. 000. 
Anggaran ini terbagi juga untuk pagu Program dan Antar Fungsi. Untuk program antara lain program dukungan manajemen sebesar Rp.323.317.508.800, program kepemudaan sebesar Rp.183.878. 339. 200, dan program keolahragaan sebesar 1.441.587.544.000.  

Sementara untuk anggaran fungsi, antara lain untuk fungsi layanan sebsar Rp.323.317.508.800, fungsi pendidikan sebesar Rp.412.360.387.200, dan fungsi pariwisata sebesar Rp.1.213.105.496.000.

Meski tidak mengusulkan tambahan anggaran, Menpora Amali mengatakan akan memaksimalkan anggaran yang ada.

“Kalau di Komisi X saya minta tambahan berapa pun pasti akan dipenuhi. Tetapi kan urusan kita juga dengan tempat-tempat yang lain, sehingga sudah kita maksimalkan saja, kita efektifkan apa yang sudah menjadi bagian kita dalam pagu indikatif ini. Sehingga kita tidak bermimpi terlalu besar dan berkhayal,” ungkapnya.

Setelah mendengar paparan Menpora Amali, Komisi X menyetujui anggaran dan memberikan apresiasi karena dinilai mampu memaksimalkan anggaran. Salah satu yang menyampaikan apresiasi adalah Anggota DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Andreas Hugo Pareira. Dia menilai anggaran Kemenpora senilai Rp1.948.783.392.000 tidak sebanding dengan tugas dan kewenangannya yang melakukan tugas pembinaan atlet dan pengembangan pemuda.

“Kalau di dalam rapat kemarin saya sempat sampaikan begini ini Kementerian Pemuda dan Olahraga ini kalau kata orang NTT itu besar di nama, berat di ongkos. Kemudian kalau kata Putra Nababan (anggota F-PDIP) ini mau ikan besar tapi kasih umpan teri,” kata Andreas menanggapi paparan Menpora Amali terkait RKA K/L dan RKP K/L Tahun 2022.

Namun demikian, Andreas mengamini pernyataan Menpora Amali yang mengupayakan dan memaksimalkan pengunaan anggaran yang ada. 

Andreas pun mengapresiasi kepada Kemenpora karena telah menyampaikan secara detail terkait penganggaran dan juga target-target pencapaian untuk atlet.

“Bahkan sampai medali-medali pun dihitung semua. Ini luar biasa, memang itu, kalau olahraga harus ada ukurannya yang dicapai dan apa targetnya,” pungkas Andreas.

Hal senada juga disampaikan anggota F-Gerindra, Elnino Mohi yang menilai Menpora walaupun anggarannya kecil tapi mampu dioptimalkan untuk kegiatan keolahragaan dan kepemudaan.

“Kami berharap Kemenpora ini walaupun anggarannya kecil ya kalau orang lain juga ada yang bilang Pak Andres, ini kementerian yang fasilitasnya bintang satu tapi tuntutannya bintang lima. Tetap menjadi salah satu menteri yang terbaik, sukses dan tetap mengharumkan nama kami keluarga beliau semua yang ada di Gorontalo,” ucap Elnino Mohi.

Apresiasi juga disampaikan anggota dari Fraksi PKB, Muhammad Kadafi. Dia secara khusus memuji upaya Menpora Amali yang menaikan anggaran kepemudaan dari total anggaran yang diajukan tersebut. Untuk anggaran kepemudaan naik menjadi Rp.183.878. 339. 200 dari yang diajukan sebelumnya sebesar Rp.118.694.371.000.

“Kami memberikan apresiasi atas inisiasi dari Kemenpora untuk menaikkan anggaran bagian kepemudaan. Ini merupakan suatu terobosan agar para pemuda kita dalam kondisi pandemi ini bisa tetap produktif dan aktif. Dan mudah-mudahan pemuda pemudi sesudah ini bisa menjadi agent untuk mendorong bagaimana pemuda bisa tetap punya daya saing yang cukup luar biasa dalam kondisi pandemi yang melanda saat ini,” harapnya.

Sementara itu, anggota F-PKS, Ledia Hanifa Amaliah juga mengapresiasi Menpora Amali yang mengupayakan meningkatkan anggaran fungsi kepemudaan dalam RKP tahun 2022.

“Terimakasih pak menteri karena telah meningkatkan anggaran fungsi kepemudaan. Apalagi jika kemudian nanti kita mengarahkan kepada pengarusutamaan pemuda,” katanya.

Kemudian selanjutnya, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti mendorong Kemenpora untuk mengumpulkan kembali Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibra) dari tahun-tahun sebelumnya dalam sebuah forum. Mereka kemudian diharapkan menjadi penjuru pemuda pancasila dan menjadi panutan supaya dalam hari-hari mereka dapat diteladani oleh pemuda-pemuda seusianya yang tinggal di sekitarnya.

“Untuk para pemuda kita, pak menteri walaupun kami yakin ini sedikit sekali anggarannya tidak akan mengurangi semangat dari Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk terus memberikan yang terbaik untuk pemuda-pemuda Indonesia,” harapnya.(ded)

BAGIKAN :
PELAYANAN