Kukuhkan Pengurus SOIna Periode 2023-2027, Menpora Dito Harap SOIna Beri Gebrakan Baru untuk Olahraga Pemilik Hambatan Intelektual

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo mengukuhkan Pengurus Pusat Special Olympics Indonesia (PP-SOIna) masa bakti 2023-2027 di Wisma Kemenpora, Jakarta, Senin (18/12) siang.

Kukuhkan Pengurus SOIna Periode 2023-2027, Menpora Dito Harap SOIna Beri Gebrakan Baru untuk Olahraga Pemilik Hambatan Intelektual Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo mengukuhkan Pengurus Pusat Special Olympics Indonesia (PP-SOIna) masa bakti 2023-2027 di Wisma Kemenpora, Jakarta, Senin (18/12) siang. (foto:egan/kemenpora.go.id)

Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo mengukuhkan Pengurus Pusat Special Olympics Indonesia (PP-SOIna) masa bakti 2023-2027 di Wisma Kemenpora, Jakarta, Senin  (18/12) siang.  

Prosesi pengukuhan diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars SOIna. Selanjutnya dibacakan Keputusan Tim Formatur Tentang Penetapan PP SOIna masa bakti 2023-2027.

Setelah itu dilakukan penandatanganan berita acara pengukuhan PP SOIna oleh Menpora Dito dan Ketum SOIna  masa bakti 2023-2027 Warsito Ellwein.

Dalam sambutanya, Menpora Dito mengucapkan terima kasih kepada pengurus SOIna periode 2019-2023 dan mengucapkan selamat kepada pengurus baru periode 2023-2027.

"Pertama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh penguru  SOIna untuk masa bakti 2019-2023 yang telah bekerja keras selama lima tahun ini mengabdi untuk negeri," kata Menpora.

"Dan saya juga ingin mengucapkan selamat kepada seluruh anggota  baru yang telah terpilih sebagai pengurus SOIna untuk masa bakti 2023-2027 ini," tambahnya.

Menpora Dito mengingkatkan kepada pengurus SOIna yang baru untuk masa bakti 2023-2027 agar untuk lima tahun kedepan agar dapat bekerja dengan baik. 

"Kepada pengurus SOIna yang baru agar bisa bekerja dengan baik, karena banyak anak-anak yang juga memiliki keterbelakangan hambatan intelektual, termasuk yang mengalami Down Syndrome, berharap banyak atas kinerja pengurus SOIna.

"Saya juga selalu mengingat tilas balik dari awal perjuangan gerakan untuk hambatan intelektual ini merupakan warisan dari Eunice Kennedy Shriver yang telah berjuang dari tahun 1961 untuk perbaikan sikap dan mental seluruh masyarakat terhadap anak anak kita, yang memiliki hambatan
intelektual," katanya.

Dimana perjuangan tersebut, lanjutnya, menyebar ke seluruh dunia, dan seiring dengan waktu, Indonesia ikut serta mendirikan 
SOlna dan bergabung menjadi anggota Special Olympics ke-79 pada tahun 1989. Sehingga kurang lebih sudah 34 tahun berjalannya Solna ini.

"Tentu besar harapan kami, kedepannya seluruh pengurus pusat yang dilantik hari ini, dapat memberikan gebrakan baru dalam mendukung pergerakan Olahraga bagi pemilik hambatan intelektual di Indonesia,"  jelasnya.

"Juga dapat menghapuskan seluruh stigma negatif dari masyarakat, dan mendukung penuh dan memberikan edukasi terkait olahraga bagi masyarakat yang mungkin tidak mengerti bagaimana mendukung anak-anak kita yang memiliki Hambatan Intelektual," sambungnya. (rep)

BAGIKAN :
PELAYANAN