GMKI Audiensi dengan Menpora Amali, Perkenalkan Susunan Pengurus Hasil Kongres XXXVII

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali melakukan audiensi dengan Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) di ruang kerjanya, lantai 10, gedung Kemenpora, Jakarta Pusat, Selasa (30/3).

GMKI Audiensi dengan Menpora Amali, Perkenalkan Susunan Pengurus Hasil Kongres XXXVII Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali melakukan audiensi dengan Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) di ruang kerjanya, lantai 10, gedung Kemenpora, Jakarta Pusat, Selasa (30/3). (foto:bagus/kemenpora.go.id)

Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali melakukan audiensi dengan Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) di ruang kerjanya, lantai 10, gedung Kemenpora, Jakarta Pusat, Selasa (30/3). 

Ketua Umum PP GMKI Jefri Gultom mengatakan kedatangan dirinya dan jajaran untuk memperkenalkan susunan pengurus pusat periode 2020-2022 hasil Kongres GMKI XXXVII di Manokwari Papua Barat, Desember 2020 lalu. Jefri Gultom didampingi Sekretaris Umum GMKI Michael Anggi dan Bendahara Umum Novelin Silalahi. 

"Jadi kedatangan kami untuk memperkenalkan kepengurusan yang baru cuma karena kendala COVID-19 terbatas yang hadir hanya Ketum, Sekum dan Bendum," kata Jefri Gultom dalam pertemuan ini. 

Pada pertemuan ini, Jefri Gultom juga melaporkan program-program kerja yang akan dijalankan selama dua tahun kedepan kepada Menpora Amali. 

"Ada juga ide-ide, gagasan yang terlahir dalam bentuk implementasi program tersebut. Jadi GMKI tetap konsisten terhadap pembinaan sumber daya manusia dalam hal ini internal organisasi," ungkapnya. 

Pada kesempatan ini, Menpora Amali mengingatkan agar mahasiswa tidak lagi terjebak pada isu-isu sosial dan politik semata. Tapi harus mulai melakukan transformasi salah satunya melakukan transformasi sistem perkaderan karena tantangan zaman kedepan sudah berbeda dari tahun 90-an. 

"Organisasi-organisasi kemahasiswaan kalau tidak melakukan transformasi, maka suatu saat sulit mengajak orang untuk bergabung. Tuntutan anak - anak muda, milenial, berbeda seperti saat saya dulu masih muda," kata Menpora Amali. 

Menurut Menpora Amali saat ini pilihan organisasi untuk mengembangkan kreatifitas sudah banyak. Dan anak muda sekrang lebih cenderung memilih organisasi yang dapat meningkatkan bakat dan kreatifitas ketimbang organisasi yang hanya fokus pada diskusi sosial politik. 

"Padahal sumber kader dari organisasi kemahasiswaan ini adalah dari mereka anak-anak muda. Kalau mereka suruh aktif seperti kita, sulit karena didepannya pengen jadi startup dan lain sebagainya," pungkasnya. 

Menpora Amali pun mendorong organisasi mahasiswa untuk merombak sistem perkaderan dengan mulai melirik program-program kewirausahaan dan ekonomi. 

"Kalau dulu kan kita dari sore sampai pagi, diskusi soal siapa Presiden, Gubernur, Bupati, siapa DPR ini sempit. Semua tertuju ke sana, makanya kami bikin program mendorong kreativitas, inovasi, dan kewirausahaan pemuda. Kita kerjasama dengan perguruan tinggi. Kita siapkan betul pemuda ke depan berbeda. Jadi OKP gak boleh monoton harus bertransformasi. Kalau tidak transformasi pasti akan ditinggal," ucapnya.(ded)

Tag
BAGIKAN :
PELAYANAN