Raih Dua Medali Perak di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022, Menpora Amali Harap Eko Yuli Jadi Contoh Atlet Muda

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali turut bangga dan memeberikan apresiasi setinggi-tingginya atas prestasi yang kembali diraih lifter senior Eko Yuli Irawan.

Raih Dua Medali Perak di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022, Menpora Amali Harap Eko Yuli Jadi Contoh Atlet Muda Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali turut bangga dan memeberikan apresiasi setinggi-tingginya atas prestasi yang kembali diraih lifter senior Eko Yuli Irawan.(foto:raiky/kemenpora.go.id))

Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali turut bangga dan memeberikan apresiasi setinggi-tingginya atas prestasi yang kembali diraih lifter senior Eko Yuli Irawan. 

Terbaru, lifter 33 tahun ini sukses membawa pulang dua medali perak dan satu medali perunggu dalam penampilannya di kelas 61 kg putra Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 Bogota, Kolombia pada Kamis (8/12), hasil ini pun membuat peluang Eko Yuli tampil di Olimpiade 2024 Paris mendatang semakin terbuka.

“Saya mewakili pemerintah dan rakyat Indonesia sangat berbangga dan mengucapkan terima kasih atas prestasi yang ditorehkan atlet Angkat Besi Eko Yuli Irawan dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 Bogota, Kolombia,” kata Menpora Amali di Jakarta, Kamis (8/12).

Menpora Amali juga mengaku bersyukur Eko Yuli Irawan meski sudah tidak muda lagi mampu membuktikan bahwa dia berpeluang bisa tampil kembali di Olimpiade Paris 2024 mendatang. Meskipun, menurutnya, dalam kualifikasi yang dilakukan di Kolombia ini saingan bagi para atlet Angkat Besi dari berbagai negara sangat luar biasa.

“Eko berhasil membuktikan bahwa dengan perjuangan dan semangat yang tinggi, menjadi modal untuk bisa lolos di Olimpiade. Dengan hasil ini, saya harap Eko akan mewakili Indonesia di Olimpiade 2024. Saya harap Eko sebagai lifter senior menjadi contoh bagi para atlet muda khususnya Angkat Besi Tanah Air,” harapnya.

Disamping itu, sesuai dengan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang dipayungi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021, cabang olahraga Angkat Besi merupakan cabang olahraga unggulan yang diharapkan bisa menyumbang banyak medali di olimpiade.

“Tentu saya berharap banyak atlet Angkat Besi yang mengikuti jejak Eko Yuli Irawan, karena Angkat Besi ini merupakan harapan kita untuk mendulang banyak medali seperti olimpiade 2021 lalu,” tukasnya.

Untuk diketahui, membawa pulang dua medali perak dan satu medali perunggu dalam penampilannya di kelas 61 kg putra Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 Bogota, Kolombia pada Kamis (8/12), hasil ini pun memastikan Eko Yuli tampil di Olimpiade 2024 Paris mendatang.

Tampil di Grand Carpa Americas Corferias, Eko Yuli membukukan catatan angkatan total 300kg (165kg clean&jerk dan snatch 135kg). Dengan catatan tersebut, Eko Yuli berhak atas dua medali perak di angkatan total dan clean&jerk serta perunggu untuk angkatan snatch. 

Ia mengakui dominasi lifter China sekaligus rival terberatnya, yakni Li Fabin. Lelaki 29 tahun ini mendominasi di semua angkatan usai membukukan total 312kg (175kg clean&jerk dan snatch 137kg). 

Angkatan clean&jerk Li Fabin menjadi rekor dunia baru. Sebelumnya, rekor dunia clean&jerk dipegang oleh Eko Yuli dengan angkatan 174kg yang ditorehkan di Ashgabat pada 2018.

Medali perunggu total angkatan diamankan Yueji He (China) usai membukukan total angkatan 296kg (160kg clean & jerk dan snatch 136kg). Namun, Yueji He berhasil meraih satu perak lewat angkatan snatch.

“Terima kasih atas doa dan dukungan dari Istri, keluarga, kerabat dekat, dan masyarakat Indonesia. Hari ini di Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Kolombia untuk kualifikasi Olimpiade 2024 baru bisa mendapat medali perak. Semoga ke depan bisa lebih baik lagi,” kata Eko Yuli.

Sebagai informasi, IWF telah melansir kualifikasi road to Paris 2024. Persyaratannya, yakni atlet kelahiran sebelum 31 Desember 2009, atlet wajib turun di dua turnamen mandatory: Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2023 dan Piala Dunia Angkat Besi 2024, selain itu atlet juga wajib tampil pada minimal tiga dari event: Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022, Kejuaraan Kontinental 2023, IWF Grand Prix I 2023, IWF Grand Prix II 2023, serta Kejuaraan Kontinental 2024 atlet harus dinyatakan clean dari kode Anti-Doping.(ded)

BAGIKAN :
PELAYANAN