Harap Pemuda Jadi Agen Perubahan, Kemenpora RI Gelar Pendidikan Kader Pemimpin Muda Nasional (PKPMN) Angkatan I

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) menganggap pemuda adalah agen perubahan bangsa. Karenanya, peserta Pendidikan Kader Pemimpin Muda Nasional (PKPMN) Angkatan I/2020 diharapkan bisa menjadi jangkar meneguhkan kohesi nasional di tengah keragaman bangsa.

Harap Pemuda Jadi Agen Perubahan, Kemenpora RI Gelar Pendidikan Kader Pemimpin Muda Nasional (PKPMN) Angkatan I Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) menganggap pemuda adalah agen perubahan bangsa. Karenanya, peserta Pendidikan Kader Pemimpin Muda Nasional (PKPMN) Angkatan I/2020 diharapkan bisa menjadi jangkar meneguhkan kohesi nasional di tengah keragaman bangsa.

Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) menganggap pemuda adalah agen perubahan bangsa. Karenanya, peserta Pendidikan Kader Pemimpin Muda Nasional (PKPMN) Angkatan I/2020 diharapkan bisa menjadi jangkar meneguhkan kohesi nasional di tengah keragaman bangsa.

Hal ini disampaikannya Deputi Pengembangan Pemuda Asrorun Ni'am Sholeh saat bertemu dengan para peserta PKPMN di Auditorium Wisma Menpora, Senayan, Jakarta. "Sebagai agen perubahan, pemuda harus banyak membangun kolaborasi dan networking, kreatifitas, inovasi, kepeloporan, daya nalar yang kritis dan fisik yang kuat," kata Asrorun Ni'am didampingi Asdep Kepemimpinan dan Kepeloporan Pemuda Ibnu Hasan dan Tenaga Ahli Menteri Syamsul Qomar, Jumat (11/12) pagi.

Ia menegaskan, bahwa yang menjadi ikon keberadaan kaum muda, sehingga pemuda bisa menjadi pemimpin dan bermanfaat untuk sesama adalah kreatifitas, inovasi dan kemampuannya membangun networking dan kolaborasi.

"Sehebat apapun kita, jika tidak bisa membangun teamwork maka tidak mungkin bisa menjadi pemimpin. Karena pemimpin adalah menggerakkan seluruh daya kreatifitas dan inovasi secara bersama-sama. Keanekaragaman bangsa adalah kekayaan yang jika dikelola dengan baik akan menjadi khazanah dan kekuatan, tetapi jika sebaliknya akan melahirkan potensi kerawanan terjadinya pertikaian dan permusuhan," tegasnya.

Deputi Asrorun Ni'am berharap, para peserta yang saat ini bertemu langsung dapat bersama-sama, berkomitmen memupuk kebersamaan mulai hari ini, terbangun solidaritas grup dari saat ini, meski berasal dari bermacam-macam organisasi kemahasiswaan, organisasi kepemudaan dan beragam organisasi minat bakat tetapi, diikatkan dengan minimal satu alumni PKPMN Angkatan I.

"Saya yakin kepada rekan-rekan yang hari ini menjadi pemimpin akan semakin matang. Salah satu komitmen meneguhkan Indonesia sebagai negara kesatuan adalah jangkar para peserta, komitmen kebersamaan merawat kebhinekaan Indonesia dan mengoptimalkan keberperanan kita sebagai pemimpin muda tidak hanya untuk esok tetapi mulai hari ini," tutupnya.

Tenaga Ahli Menpora RI Uden Kusuma Wijaya dalam acara ini juga menyampaikan bahwa kondisi remaja saat ini sangat bermacam-macam, banyak ideologi pemahaman yang sangat mudah bisa diakses dengan mudah. "Harapan saya pelatihan ini merubah mindset anda, cara berpikir anda yang semula individu, harus terus berusaha terbuka, situasi negara saat ini menyebabkan kita harus kuat dalam komunikasi," tuturnya.

"Banyaklah belajar dari berbagai aspek psikologi, komunikasi dan sebagainya. Percayalah jika niat baik pasti akan berhasil meski hambatan terus menghadang. Siapkan diri secara mental, intelektual keimanan dan keagamaan. Jadilah manusia yang berlomba dalam kebaikan, jadilah pemuda yang membawa perubahan kebaikan, terus tingkatkan kapasitas dalam segala hal karena belajar tidak ada hentinya," ujarnya.

Salah satu peserta yang berasal dari OKP Jawa Barat Annisa menyampaikan motivasinya mengikuti PKPMN adalah mempelajari bagaimana cara memimpin dan mengimplementasikan apa yang nantinya ia dapat untuk diterapkan di kehidupannya sehari-hari. "Saya mempelajari bagaimana cara memimpin yang baik dan bijak untuk nanti diimplementasikan di kehidupan sehari-hari khususnya diorganisasi yang sedang dijalani saat ini," katanya.

"Saya harap bisa memberikan motivasi kepada pemuda-pemuda khususnya di Jawa Barat agar bisa lebih meng-upgrade kembali pengetahuan mereka tentang wawasan kebangsaan karena ini adalah hal yang sangat fundamental dalam rangka menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme untuk bangsa dan negara," tambahnya.

Pelaksanaan kegiatan PKPMN 2020 ini di mulai dari tanggal 30 November  hingga 14 Desember 2020. Diikuti 60 peserta yang terdiri dari Pimpinan Organisasi Kepemudaan (OKP), pimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa, pimpinan Kelompok Minat dan Bakat terdiri dari Relawan Anti Narkoba, Lembaga Kesenian, Keilmuan dan Penalaran Ilmiah, Palang Merah Indonesia (PMI), Milenial Talk Indonesia, Kelas Belajar Bahasa Jerman “DEUTSCH ONE”, Bahasa dan Sastra, kelompok strategis lainnya, berasal dari wirausaha muda, Influencer, peneliti, dan penulis. 

Para Pendidikan Kader Pemimpin Muda Nasional (PKPMN) 2020 ini juga akan menerima materi pokok seperti Penguatan Kolaboratif, Kepemimpinan, Kewirausahaan, Ketahanan nasional, isu-isu strategis, dan akan menerima ilmu dari para narasumber yang melibatkan1. DPR/MPR RI, Kementerian Pemuda dan Olahraga, KPK, BNPT, Kemenkopolhukam, Kementerian Pertahanan, Dewan Ketahanan Nasional, Badan Pembinaan Idiologi Pancasila (BPIP), Akademisi dan Praktisi. (ben)

Tag
BAGIKAN :
PELAYANAN