Buka FGD yang Diselenggarakan Stafsus Wapres, Menpora Amali Bicara Pentingnya Industri Olahraga di dalam DBON

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Dorong Kemandirian Olahraga melalui Industri, sebagai Implementasi dari Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang di inisiasi oleh Stafsus Wapres melalui virtual dari Kemenpora, Kamis (22/7).

Buka FGD yang Diselenggarakan Stafsus Wapres, Menpora Amali Bicara Pentingnya Industri Olahraga di dalam DBON Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Dorong Kemandirian Olahraga melalui Industri, sebagai Implementasi dari Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang di inisiasi oleh Stafsus Wapres melalui virtual dari Kemenpora, Kamis (22/7).(foto:egan/kemenpora.go.id)

Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali membuka  kegiatan  Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Dorong Kemandirian Olahraga melalui Industri, sebagai Implementasi dari Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang di inisiasi  oleh Stafsus Wapres melalui virtual dari Kemenpora, Kamis (22/7).

Dalam paparanya, Menpora Amali mengatakan bahwa industri olahraga merupakan bagian dari DBON. Artinya industri juga bisa menjadi penunjang prestasi olahraga. 

Dalam arahan Presiden Joko Widodo, pada peringatan Haornas ke-37 salah satunya adalah memanfaatkan peluang pengembangan industri olahraga dan pariwisata olahraga sebagai pendongkrak ekonomi nasional.

"Jadi dari sekian item yang di arahkan oleh Bapak Presiden, salah satunya adalah bagaimana kita mendorong industri olahraga kita dan sekaligus parawisata olahraga,' katanya. 

Namun menurutnya, ini tidaklah mudah untuk dikerjakan karena banyak  permasalahan. Antara lain adalah  industri olahraga belum di optimalkan untuk mendukung kegiatan olahraga nasional. Keterbatasan dukungan modal bagi pelaku Industri olahraga. 

"Belum optimalnya dukungan regulasi untuk pembinaan dan pengembangan industri olahraga. Minimnya ketersedian data dukungan industri olahraga. Belum optimalnya  dukungan kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah terhadap pengembangan industri olahraga," katanya.

Menpora Amali mengaku, bahwa untuk mengatasi hal ini, Kemenpora sudah mendiskusikan dengan beberapa menteri di kabinet Indonesia  maju dan beberapa rektor perguruan tinggi untuk mendorong khsususnya di Fakultas olahraga membutuhkan prodi baru untuk manajemen olahraga yang lebih di jurusakan kepada industri olahraga. "Dan ini akan segera memulai dan setelah ada persetujuan dari Kemendikbud," katanya.

Di akhir paparanya, Menpora mengucapkan termakasih kepada  Staf Khusus Wakil Presiden yang sudah mengadakan FGD yang khusus untuk membicarakan tentang industri olahraga. Menurutnya Staf Khusus Wakil Presiden sangat tepat untuk melaksanakan FGD ini.

"Saya ucapkan terima kasih Staf Khusus Wakil Presiden Arif Rahman. Dan Staf Khusus Wapres sudah tepat mengelar acara ini.  Karena di dalam DBON  koordinator di tingkat pusat adalah Wakil Presiden. Indonesia sudah berkali-kali punya aturan seperti ini namun lemah di Implementasinya,"  ujar Menpora Amali.

"Karena itu, kenapa pembahasan Perpres No. 86 Tahun 2021 dikoordinasikan langsung oleh Wakil Presiden. Karena tujuan agar seluruh Kementerian lembaga di tingkat pusat yang terlibat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan kota bisa berpartisipasi secara aktif," tutupnya.(rep)

BAGIKAN :
PELAYANAN