Menarik Antusias Masyarakat, Youth Fun Juggling Competition Diikuti 11 Ribu Peserta dari 6 Provinsi

Program Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) Main Bola Yuk dengan Youth Fun Juggling Competition mendapat sambutan yang luar biasa dari masayarakat. Dari 6 provinsi Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali sebanyak 11 ribu yang ikut menjadi peserta.

Menarik Antusias Masyarakat, Youth Fun Juggling Competition Diikuti 11 Ribu Peserta dari 6 Provinsi Program Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) Main Bola Yuk dengan Youth Fun Juggling Competition mendapat sambutan yang luar biasa dari masayarakat. Dari 6 provinsi Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali sebanyak 11 ribu yang ikut menjadi peserta.(foto:egan/kemenpora.go.id)

Jakarta: Program Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI)  Main Bola Yuk dengan Youth Fun Juggling Competition mendapat sambutan yang luar biasa dari masayarakat. Dari 6 provinsi Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali sebanyak 11 ribu yang ikut menjadi peserta. 

Hal tersebut disampaikan Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora RI Chandra Bhakti ketika membuka kegiatan youth fun juggling competition di GOR Popki, Cibubur, Jakarta, Kamis (10/12). Kompetisi juggling ini juga sebagai bentuk implementasi Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan persepakbolaan nasional. 

“Kegiatan youth fun juggling competition ini sesungguhnya dalam upaya kita mengimplementasikan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan persepakbolaan nasional,” ujar Deputi Chandra. 

Setiap daerah pada masing-masing provinsi tersebut diikuti sekitar 300-an peserta dan juga virtual. Tentunya, kompetisi juggling yang dilakukan secara fisik di lokasi acara menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Dimasa pandemi Covid-19, diakui Deputi Chandra, masyarakat diminta untuk terus berolahraga demi menjaga kebugaran tubuh. 

“Protokol kesehatan harus dikedepankan. Ini salah satu upaya kita juga melakukan kompetisi juggling serta memotivasi adik-adik, agar mereka tetap semangat berolahraga, khususnya sepak bola. Kita tahu juggling merupakan salah satu teknik dalam sepak bola,” terangnya. 

“Kompetisi juggling di enam provinsi ini juga kita batasi pesertanya, dan kalau tidak dibatasi bisa membludak. Total peserta yang mengikuti ini lebih dari 11 ribu peserta,” sambung Deputi Chandra. 

Pelaksana tugas (Plt) Sekjen PSSI, Yunus Nusi yang hadir pada kesempatan ini menyambut baik kompetisi juggling yang diadakan Kemenpora RI. Kegiatan tersebut, bilangnya, juga bagian dari memeriahkan gairah olahraga, khususnya dalam pentas dunia pada tahun depan. 

“Setidaknya ini bagian dari memeriahkan event olahraga dalam pentas dunia 2021. Kita berterima kasih kepada Kemenpora yang membangkitkan semangat sepak bola kita yang tengah tidak berjalan (kompetisi) ini. Harus ada gairah sepak bola ditengah pandemi,” ucapnya. 

Sementara itu, Presiden Komite Olimpiade Nasional (NOC), Raja Sapta Oktohari menyambut baik kompetisi juggling yang diikuti peserta yang mayoritasnya berusia 11-13 tahun ini. Dia bilang, mereka merupakan cikal bakal atlet dimasa mendatang. 

“Kita menyambut baik kegiatan ini. Kegiatan yang begitu semarak menuju pentas dunia. Jauh lebih penting lagi kegiatan ini akan menjadi program yang baik untuk melakukan perekrutan ketika kita ingin menjadi tuan rumah Olimpiade 2032,” kata Okto. 

“Mereka ini usianya rata-rata 11 sampai 13 tahun. Nantinya umur mereka ketika kita menjadi tuan rumah Olimpiade 2032, sudah dua puluhan, dan usia itu adalah produktif dan bisa dibilang usia emas dalam seorang atlet. Maka mereka lah yang kita harapkan. Mudah-mudahan, kegiatan serupa bisa diikuti pada cabor lain.” jelas Okto. 

Wakil Ketua Umum KONI Pusat, Suwarno menambahkan hal yang sama. Menurutnya, youth fun juggling competition ini merupakan salah satu kegiatan yang mendukung kaderisasi atlet. “Ini merupakan wujud kaderisasi atlet, khususnya sepak bola. Sesuatu yang baik tentunya untuk sosialisasi sepak bola kepada anak-anak kita diumur belasan tahun. Kita harapkan ini bisa berkembang terus supaya sepak bola punya kader yang bagus dimasa mendatang,” pungkas Suwarno. (jef)

BAGIKAN :
PELAYANAN