Ketum PWI Ajak Insan Pers Ikut Sosialisasikan UU Keolahragaan dan DBON

Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Atal S.Depari mengajak insan pers seluruh Indonesia turut ikut mensosialisiaksikan dan mengawal implementasi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Keolahragaan dan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

Ketum PWI Ajak Insan Pers Ikut Sosialisasikan UU Keolahragaan dan DBON Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Atal S.Depari mengajak insan pers seluruh Indonesia turut ikut mensosialisiaksikan dan mengawal implementasi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Keolahragaan dan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). (foto:putra/kemenpora.go.id)

Jakarta: Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Atal S.Depari mengajak insan pers seluruh Indonesia turut ikut mensosialisiaksikan dan mengawal implementasi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Keolahragaan dan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). 

Sebab menurutnya, tanpa peran pers Undang- Undang Keolahragaan dan DBON tidak akan diketahui masyarakat secara luas. 

"Hari ini saya sengaja datang karena memang diundang mewakili teman-teman wartawan, saya kira undang-undang Keolahragaan dan DBON ini memang harus di back up oleh pers. Tanpa di-back up oleh pers dia gak akan jalan," kata Atal dalam acara Sosialisasi Undang-Undang Keolahragaan di Hotel Pullman, Central Park Jakarta, Senin (13/6). 

Atal menjelaskan, pers dalam menjalankan tugasnya bisa membuat sesuatu yang bagus menjadi tidak bagus, begitupun sebaliknya. Sehingga DBON dan UU Keolahragaan sebagai sesuatu yang bagus untuk kemajuan olahraga di Tanah Air harus disampaikan kepada publik. 

"Kehadiran kita disini akan mendorong olahraga kita, kita mencintai olahraga,  saya kira di DBON pendekatannya teknologi (sport science), kita tidak bisa melahirkan atlet apa adanya. Kalau lahir tanpa pendekatan teknologi itu hanya keberuntungan saja," jelasnya. 

Dengan demikian, dia menilai penerapan DBON dan UU Keolahragaan pada SEA Games 2021 Vietnam sudah berada di track yang benar karena melahirkan prestasi dimana dengan atlet yang sedikit tapi berhasil menduduki peringkat ketiga. 

Dia pun sepakat pengiriman atlet ke ajang multi event olahraga harus berdasarkan sport science. Meskipun resikonya, Menpora kerap mendapatkan kritikan dan dimarahi pihak-pihak tertentu karena tidak banyak memberangkatkan atlet. 

"Saya dengar udah banyak yang marah-marah, (Menpora) dimarahin, tapi punya tekad dan prinsip karena pendekatannya ilmiah. Jadi dia tetap kalau dia bilang 10 atlet yang berangkat hanya 10 atlet, " katanya. 

"Saya kira teman-teman pers harus mendorong DBON dan UU Keolahragaan ini dan kita akan mengkritisi jalannya, kita akan kritis, kehadiran kita supaya kita benar-benar melihat DBON ini seperti apa jalannya, kalau kita ikuti, kita tahu dimana kelemahannya dan langsung kita informasikan," ucapnya.(ded)

BAGIKAN :
PELAYANAN