Dihadiri Mantan Pemain Persela, Acara 'Main Bola Yuk' di Lamongan Berjalan Seru dan Meriah

Antusias anak-anak muda Lamongan mengikuti program Kemenpora RI 'Main Bola Yuk" Youth Fun Juggling Competition (YFJC), di One Point Fitness, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (28/11) sore, sangat luar biasa. Sejumlah 30 anak dengan rentang usia 12-16 tahun dari berbagai SSB (Sekolah Sepakbola) dan pelosok berdatangan untuk uji keterampilan berkompetisi juggling bola.

Dihadiri Mantan Pemain Persela, Acara 'Main Bola Yuk' di Lamongan Berjalan Seru dan Meriah Antusias anak-anak muda Lamongan mengikuti program Kemenpora RI 'Main Bola Yuk" Youth Fun Juggling Competition (YFJC), di One Point Fitness, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (28/11) sore, sangat luar biasa. Sejumlah 30 anak dengan rentang usia 12-16 tahun dari berbagai SSB (Sekolah Sepakbola) dan pelosok berdatangan untuk uji keterampilan berkompetisi juggling bola.(foto:dok/kemenpora.go.id)

Lamongan: Antusias anak-anak muda Lamongan mengikuti program Kemenpora RI 'Main Bola Yuk" Youth Fun Juggling Competition (YFJC), di One Point Fitness, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (28/11) sore, sangat luar biasa. Sejumlah 30 anak dengan rentang usia 12-16 tahun dari berbagai SSB (Sekolah Sepakbola) dan pelosok berdatangan untuk uji keterampilan berkompetisi juggling bola. 

YFJC itu sendiri merupakan kegiatan Kemenpora RI guna kampanye masif "Main Bola Yuk!", sebuah ajakan untuk meningkatkan awareness olahraga sepakbola dan mendukung seluruh Timnas menuju pentas dunia. 

"Main Bola Yuk" ini menurut Menpora RI adalah, bagian program untuk memberikan semangat kepada pemain usia dini. Program ini menjadi perhatian dan fokus pemerintah bersama PSSI dan seluruh stakeholder sepakbola Indonesia dalam rangka meningkatkan prestasi sepakbola Indonesia menuju pentas dunia. "Tak cukup hanya slogan saja. Melalui program tersebut para pemain usia dini pun akan berkompetisi melalui Youth Fun Junggling Competition untuk menarik minat dan mencari bakat anak -anak muda Indonesia di sepakbola," katanya. 

Menpora RI berharap, persepakbolaan nasional akan mendapatkan dukung secara penuh dari masyarakat. “Itulah tujuan Kemenpora RI melaksanakan Youth Fun Juggling Competition. Penyelengaraan ini kami gelar di 36 Kota dan Kabupaten. Khususnya daerah yang sepak bolanya sedang bergairah. Tidak menutup kemungkinan, ke depan di tempat lain juga akan kita gelar program semacam ini,” kata Menpora RI.

Dengan kriteria penilaian durasi terlama dan sentuhan bola terbanyak, ditetapkan untuk Lamongan peringkat pertama Achmad Aditya CP durasi 4 menit 50 detik, disusul kedua Yehezkiel 39 detik, dan ketiga Hamzah Septiah 36 detik. Untuk selanjutnya video dikirim melalui akun medsos masing-masing yang akan dinilai oleh Dewan Juri secara nasional. "Usia 12 tahun, cari pengalaman dan saya bercita-cita menjadi pemain bola yang hebat," katanya Achmad singkat, pejuggling terlama yang mengidolakan Evan Dimas Darmono dan Ronaldo.

Keikutsertaan para belia pecinta bola tersebut semakin semarak dengan hadirnya para mantan pesepakbola kebanggaan yang berbagi ilmu seputar si kulit bundar, yakni Eko Jhoni dan M Fakhrudin yang pernah bersama dan membela klub Persela Lamongan. Selain memberikan ilmu dan pengalamannya, keduanya menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini.

"Sangat bangga, kalian penerus saya. Terima kasih untuk Kemenpora, mohon ini dijadikan agenda resmi tahunan sehingga semakin menggugah semangat anak-anak kita dalam bermain sepakbola. Juggling penting sekali bagi pemain bola," ucap Eko Jhoni, Top Skor Laskar Joko Tingkir pada masanya. 

"Talenta putra dan putri Lamongan sangat banyak, terutama dalam bidang sepakbola, ini bisa jadi aset bagi lndonesia. Contoh, ada 2 pemain Lamongan yang masuk Timnas lndonesia, Dendi Sulistiawan untuk senior dan Faisal untuk U-16, talenta itu harus kita asah, kalau tidak kita siapa lagi yang akan mengarahkan mereka untuk menjadi pemain profesional dimasa mendatang," tambahnya bangga hingga menitikkan air mata.

Adapun M Fakhrudin yang telah malang-melintang diberbagai klub tanah air dan pernah membela Persela Lamongan, ketika mengawali coaching clinic berpesan bahwa perlu terus memompa semangat, konsentrasi, fokus, dan penuh semangat. 17 tahun berkarir profesional sepakbola dengan keseriusannya menghasilkan banyak kemenangan dan juara."Segala sesuatu jika semangat hasilnya akan bagus. Dengan semangat dan keseriusan kalian bisa menjadi pemain profesional dan pemain nasional," kata Fakhrudin. (cah)

BAGIKAN :
PELAYANAN