Menpora RI: Road Map Sepakbola Nasional Penting untuk Pembibitan Pemain Muda Indonesia

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali menyatakan terus bergerak cepat untuk mengaplikasikan road map sepakbola nasional sebagai modal untuk pembibitan pemain-pemain muda Indonesia. Hal itu disampaikan Menpora RI secara virtual pada acara Talkshow 'Coffe Break' melalui virtual dari SitRoom, Kemenpora RI, Kamis (26/11).

Menpora RI: Road Map Sepakbola Nasional Penting untuk Pembibitan Pemain Muda Indonesia Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali menyatakan terus bergerak cepat untuk mengaplikasikan road map sepakbola nasional sebagai modal untuk pembibitan pemain-pemain muda Indonesia. Hal itu disampaikan Menpora RI secara virtual pada acara Talkshow 'Coffe Break' melalui virtual dari SitRoom, Kemenpora RI, Kamis (26/11). (foto:satria/kemenpora.go.id)

Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali menyatakan terus bergerak cepat untuk mengaplikasikan road map sepakbola nasional sebagai modal untuk pembibitan pemain-pemain muda Indonesia. Hal itu disampaikan Menpora RI secara virtual pada acara Talkshow 'Coffe Break' melalui virtual dari SitRoom, Kemenpora RI, Kamis (26/11). 

Menpora RI menyatakan bahwa setelah terbitnya Inpres nomor 3 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan sepak bola nasional. Kemenpora langsung bergerak cepat dan langsung berkoordinasi  dengan Kemenko PMK, PSSI dan  stekehokder olahraga lainnya. Karena adanya kondisi Pandemi Covid-19 memang sempat terkendala, namun semua berjalan dengan baik dikerjakan berbarengan dengan program reguler di Kemenpora RI. 

Menurutnya dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama menghasilkan road map atau peta jalan percepatan  pembangunan sepakbola nasional.  "Ini adalah hasil kolaborasi kita semua dengan berbagai pihak dan tentu seluruh stakeholder sepakbola," ujarnya. 

"Satu-satunya cabor yang ada instruksi presiden untuk memajukan cabor itu hanya sepakbola. Karena sepakbola yang diminati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia bahkan seluruh dunia. Dari minat yang luar biasa pasti akan muncul ekspektasi masyarakat terhadap prestasi sepakbola Indonesia. Itulah sebabnya dengan Inpres ini kita tata kembali pembinaan sepakbola kita, " tambahnya. 

Ia melanjutkan, negara lain juga melakukan perubahan drastis dalam tata kelola sepekbolanya sehingga yang sebelumnya mereka di bawah Indonesia, sekarang malah di atas Indonesia. "Dan ini yang harus kita segara  benahi. Dengan adanya road map atau peta jalan yang sudah dihasilkan maka kita harus  jalani. Tetapi harus konsisten, artinya semua pihak yang terkait di dalam Inpres itu harus mau bersama-sama, tidak bisa ini hanya menjadi pekerjaan Kemenpora RI atau Kemenko PMK atau PSSI saja," jelasnya. 

Menurutnya dengan adanya pandemi kompetisi baik Liga 1 dan 2 tidak berjalan. Padahal dalam kompetisi itulah bisa meningkatkan jam bertanding buat para atlet dan mereka merasakan atmosfer pertandingan sesungguhnya. "Salah satu yang dikeluhkan oleh  Pelatih timnas U-20  Shin Tae-yong tidak adanya kompetisi. "Para pemain yang kita persiapkan sudah uji tanding di Kroasia tapi itu tidak cukup tetap butuh  kompetisi, sebab uji coba di negara lain dengan kompetisi akan beda atmosfirnya. Kalau ditanya apa perlunya kompetisi untuk pembinaan prestasi, jawabannya sangat perlu, " ujarnya.(rep) 

BAGIKAN :
PELAYANAN