Apresiasi Lahirnya DBON, Rektor UNS: Ini Public Policy yang Bisa Buat Indonesia Naik ke Puncak

Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Dr. Jamal Wiwoho menyambut baik dan memberikan apresiasi atas lahirnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

Apresiasi Lahirnya DBON, Rektor UNS: Ini Public Policy yang Bisa Buat Indonesia Naik ke Puncak Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Dr. Jamal Wiwoho menyambut baik dan memberikan apresiasi atas lahirnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).(foto:egan/kemenpora.go.id)

Surakarta: Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Dr. Jamal Wiwoho menyambut baik dan memberikan apresiasi atas lahirnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). 

Pasalnya, Prof. Dr. Jamal Wiwoho menilai mengaku sejak kecil memiliki impian Indonesia menjadi negara yang memiliki prestasi olahraga di kancah internasional. Sebab, menurutnya, beberapa negara yang tidak kaya seperti Meksiko, Brazil, dan Paraguay justru memiliki prestasi olahraga yang luar biasa.  

“Mimpi saya setidaknya sekarang sudah tercapai, karena sudah ada DBON. Ini merupakan sebuah public policy yang sifatnya itu secara subtanstif merupakan tahapan-tahapan bagaimana Indonesia bisa naik ke puncak karena parameter yang dismpaikan pak menteri luar biasa yaitu Olimpiade dan Paralimpiade. Jadi kalau SEA Games dan Asian Games hanya sasaran antara,” ujarnya.

Disamping itu, DBON ini memiliki target sampai tahun 2045 atau tepatnya di usia 100 tahun Indonesia Merdeka.

“Puncak prestasi kita tidak sekadar di Asia dan ASEAN. Tapi juga di puncaknya internasional dan 100 tahun kemerdekaan adalah satu pencapaian yang luar biasa dan ini nanti sebagai hadiah untuk kemenangan kemerdekaan kita,” katanya.

Rektor juga mengapresiasi DBON yang mengatur terkait kesejahteraan para atlet. Karena menurutnya pada saat saat berjaya mereka sangat luar biasa, namun setelah tidak mempunyai kejayaan masa depannya tidak baik dan memprihatinkan.

“Saya tadi sebelum kesini buka YouTube, sepuluh atlet yang waktu jaya ya luar biasa. Tapi pada saat dia tua ini sangat menderit. Tentu dalam DBON termasuk di dalamnya itu masuk, sehingga kesejahteraan bagi atlet tidak hanya pada saat dia berjaya tapi juga saat pensiun,” harapnya.(ded)

BAGIKAN :
PELAYANAN