Kemenpora Secara Resmi Serahkan Arsip Statis INASGOC kepada ANRI

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) secara resmi menyerahkan Arsip Statis Asian Games 2018 atau INASGOC kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) secara virtual, Kamis (7/10) siang.

Kemenpora Secara Resmi Serahkan Arsip Statis INASGOC kepada ANRI Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) secara resmi menyerahkan Arsip Statis Asian Games 2018 atau INASGOC kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) secara virtual, Kamis (7/10) siang.(foto:raiky/kemenpora.go.id)

Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) secara resmi menyerahkan Arsip Statis Asian Games 2018 atau INASGOC kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) secara virtual, Kamis (7/10) siang.

Arsip Statis INASGOC ini diserahkan langsung secara simbolis Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmepora) Gatot Sulistiantoro Dewa Broto kepada Kepala ANRI, Imam Gunarto. Acara kemudian dilanjutkan dengan Pendanatanganan Berita Acara dan Serah Terima Arsip. Acara ini juga dirangkaikan dengan deklarasi Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip (GNSTA) dan sosialisasi kegiatan penyustuan arsip inaktif.

Dalam kesempatan ini, Sesmepora, Gatot Dewa Broto juga memimpin pembacaan komitmen Pencanangan Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip Kementerian Pemuda dan Olahraga yang diikuti seluruh pegawai Kemenpora yang hadir.

Dalam sambutannya, Gatot Dewa Broto mengaku beryukur arsip Asian Games 2018 telah diserahkan kepada ANRI meskipun event tersebut sudah berlangsung 2018 yang lalu dan sekarang sudah ada event Pekan Olahraga Nasional (PON) XX. Menurutnya, arsip tersebut sangat penting sebagai aset bangsa dan memori kolektik untuk generasi bangsa.

“Jangan sampai anak cucu kita, mereka cuma menanyankan kepada orang tuanya konon katanya ada Pon di Papua tapi gak ada arsipnya, konon katanya ada Asian Games tapi gak ada arsipnya. Satu tahap sudah diselamatkan,” pungkasnya.

Terkait pembacaan komitmen Kemenpora terhadap arsip nasional, Semenpora menegaskan hal tersebut bukan hanya sekadar oral saja. Namun sebagai komitmen agar mencanangkan gerakan arsip nasional.

“Apa yang baru saja kami bacakan, bukan semata-mata secara oral, secara fokal kami sampaikan. Tetapi kami memaknai dan kami berkomitmen agar mencanangkan gerakan nasional itu sebagai bentuk komitmen Kemenpora tentang pentingnya menjaga dan merawat arsip di lingkungan Kemenpora bahwasanya arsip itu adalah suatu asset, suatu memori kolektif bangsa,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Hukum Kemenpora, Sanusi melaporkan bahwa mengatakan bahwa penyerahan arsip dari Kemenpora kepada ANRI tersebut sebagai tindak lanjut dari amanah undang-undang nomor 43 Tahun 2009 tentang kearsipan. Dan juga Peraturan Pemerintah nomor 28 tahun 2012 tentang pelaksanaan undang-undang nomor 43 Tahun 2009.

“Tentu penyerahan arsip statis hari ini perlu kami sampaikan, ini merupakan tonggak sejarah bagi Kementerian Pemuda dan Olahraga karena selama ini yang kami ketahui sejak berdirinya Kementerian Pemuda dan Olahraga baru kali ini Kementerian Pemuda dan Olahraga menyerahkan arsip statis,” ungkapnya.

Adapun arsip Asian Games 2018 yang diserahkan antara lain mulai dari rapat persiapan penyelenggaraan hingga arsip audio visual.

Menurut Sanusi, selain deklarasi komitmen dukungan GNSTA di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga, pihaknya juga memberikan kepada sejumlah pegawai Kemenpora sebagai pengelola arsip terbaik.

“Tentu kami sangat bangga dan berterimakasih kepada seluruh komponen khususnya dari ANRI yang telah mendukung kegiatan-kegiatan kami. Diharapkan kedepannya kearsipan di Kementerian Pemuda dan Olahraga akan lebih lebih baik dan kita harapkan ini akan menunjang kinerja kita bersama, untuk kinerja yang lebih baik lagi,” harapnya.

Sementara itu, Kepala ANRI, Imam Gunarto menyampaikan apresiasi dan terimakasih serta rasa bangga kepada Kemenpora yang telah menyerahkan arsip kegiatan Asian Games 2018 kepada ANRI.

“Kami juga mengucapkan terimakasih kepada bapak Menteri, pak Sesmen, bapak Deputi dan seluruh pimpinan serta pegawai dari Kementerian Pemuda khusus bagian Arsiparis Kemenpora. Kegiatan ini tidak mungkin jalan kalau tidak ada Arsiparis,” ujarnya.

Menurutnya, adanya arsip tersebut berkat merupakan prestasi dan kerja dari para Arsiprasi yang dikelola selama bertahun-tahun itu kemudian diserahkan ke arsip nasional sebagai satu tinta emas sejarah yang akan dibaca oleh generasi negara ini. Dan bahkan menjadi memori dunia karena kegiatannya kelas dunia.

“Ketika arsip-arsip yang levelnya di kebangsaan kita istilahkan dengan memori kolektif bangsa. Untuk beberapa arsip tertentu yang memiliki signifikansi internasional bisa diakui UNESCO sebagai memori of the world. Jadi nanti kita akan melakukan riset terhadap arsip ini untuk kita ajukan sebagai memori of the world,” jelasnya.(ded)

BAGIKAN :
PELAYANAN