Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo menerima audiensi Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa bersama Wali Kota Tual Akhmad Yani Renuat di Lantai 10 Graha Kemenpora, Jalan Gerbang Pemuda Nomor 3, Senayan, Jumat (25/7) sore.
Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo menerima audiensi Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa bersama Wali Kota Tual Akhmad Yani Renuat di Lantai 10 Graha Kemenpora, Jalan Gerbang Pemuda Nomor 3, Senayan, Jumat (25/7) sore.
Gubernur Hendrik menerangkan, kedatangan mereka menemui Menpora untuk membicarakan dukungan Pemerintah Pusat terhadap bidang keolahragaan di daerah Maluku. Khususnya perihal penyediaan fasilitas dan infrastruktur olahraga yang masih minim di daerah.
“Maluku secara natural telah melahirkan banyak sumber daya olahraga. Namun belakangan prestasi olahraganya mengalami penurunan. Prestasi olahraga Maluku dalam PON Aceh-Sumut terakhir saja, Maluku hanya meraih dua medali emas,” terang Gubernur.
Lebih lanjut Gubernur Hendrik mengurai permasalahan olahraga yang ada di Maluku. Termasuk putra-putri Maluku berprestasi yang lebih memilih membela daerah lain dalam ajang olahraga. Namun yang menjadi perhatian utama adalah minimnya fasilitas dan infrastruktur olahraga yang dianggap menghambat perkembangan olahraga di Maluku.
“Infrastruktur olahraga kami sangat minim. Kami hanya memiliki satu gelanggang olahraga yaitu Stadion Mandala di Ambon,” sebut Gubernur.
Karena itu dalam kunjungannya ini, Gubernur Hendrik menyampaikan usulan-usulan pembangunan infrastruktur yang mungkin bisa mendapat perhatian Pemerintah Pusat melalui Kemenpora RI. Di antara beberapa usulan tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) berharap salah satunya bisa disetujui, khususnya yang dianggap layak, realistis, dan bisa ditindaklanjuti.
Kata Gubernur, sejatinya Pemprov Maluku telah memiliki rencana dalam pengembangan infrastruktur olahraga daerah. Tetapi diakui Pemprov memiliki keterbatasan sehingga memerlukan bantuan dari Pemerintah Pusat.
“Ada lapangan di setiap kampung yang kami ingin bisa direvitalisasi menjadi sports center di kampung. Dalam pengembangannya juga bisa dibangun secara swadaya,” ujar Gubernur Hendrik.
Masalah kesejahteraan atlet pun menurut Gubernur telah dipikirkan oleh Pemprov. Salah satunya yaitu tawaran bekerja di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bagi para atlet yang berprestasi.
Dalam kesempatan itu Gubernur Hendrik turut memperkenalkan potensi Kota Tual, salah satu daerah di Maluku yang maju dan tertib administrasi. Sebagaimana daerah lainnya di Maluku, kota ini juga membutuhkan pengembangan olahraganya.
Wali Kota Tual Akhmad Yani Renuat menyampaikan, masyarakat melihat olahraga bukan sekadar tentang kesehatan jasmani atau mental. Melainkan juga sarana dalam menciptakan stabilitas wilayah.
“Dalam perspektif lebih luas, olahraga ini bisa mengeliminasi gangguan keamanan, untuk menjaga stabilitas daerah. Sehingga kota kami membutuhkan kegiatan pemuda dan olahraga. Jadi selain kompetisi yang perlu digalakkan, juga perlu ada dukungan infrastruktur,” beber Wali Kota Tual.
“Harapan kami untuk pengembangan olahraga, bisa menggalakkan pertandingan antarkampung. Tetapi untuk sarana olahraga belum kami miliki. Kami rasa kalau fasilitas olahraga ini sudah lengkap, kami bisa berpentas di panggung nasional,” sambung Wali Kota Akhmad Yani didampingi Wakil Wali Kota Amir Rumra.
Menpora Dito menyambut baik kunjungan Gubernur Maluku dan Wali Kota Tual. Apalagi keduanya memiliki semangat dalam mengembangkan olahraga di daerah.
Kata Menpora, Kemenpora sejatinya sudah mendorong pembangunan fasilitas olahraga di Maluku. Salah satunya keinginan menghadirkan sports center di Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon. Sehingga dengan usulan-usulan yang disampaikan Gubernur serta Wali Kota, Kemenpora mendapat gambaran secara lebih luas.
“Karena itu di sini hadir langsung Pak Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, jadi bisa langsung dikomunikasikan apa saja yang dibutuhkan,” tutur Menpora Dito.
Hadir mendampingi Menpora dalam audiensi ini di antaranya Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Surono, Staf Khusus Bidang Peningkatan Prestasi dan Pengembangan Industri Olahraga Ardima Rama Putra, serta Staf Khusus Bidang Hukum dan Kepatuhan Tata Kelola Alvin Saptamandra Hadiprojo. (luk)