Siaran Pers No. 9/Kemenpora/7/2018: Seluruh Venue Asia Games Sudah Siap Sepenuhnya

LAND
Jul
22
2019

Jakarta, 22 Juli 2018). Sebagaimana diketahui, pertandingan Sriwijaya FC melawan Arema FC  pada tanggal 21 Juli 2018 yang berlangsung di Stadion Gelora Jakabaring Palembang berakhir ricuh. Sejumlah suporter mengamuk dan merusak kursi stadion. Menurut berbagai informasi, insiden itu terjadi pada menit-menit terakhir pertandingan. Diduga, sejumlah  suporter kecewa karena tim kesayangannya kalah 0-3 serta banyaknya pemain inti yang hengkang. Para suporter yang mengamuk itupun langsung melucuti kursi stadion dan melemparkannya ke arah polisi yang sedang berjaga.

 

Menyikasi kejadian tersebut, semua pihak termasuk Kemenpora tentu banyak merasa sedih dan prihatin, karena kejadian tersebut justru berlangsung pada saat kurang dari satu bulan lagi akan diselenggarakan Asian Games 2018 di Jakarta, Jakabaring, Jawa Barat dan Banten. Namun demikian Kemenpora sejak Sabtu malam tanggal 21 Juli 2018 hingga siang hari tanggal 22 Juli 2018 telah melakukan koordinasi dan  komunikasi dengan berbagai pihak, baik internal INASGOC, Kementerian PU PERA, Pengurus PSSI, Dispora Sumatera Selatan dan Managemen Sriwijaya FC, dengan tujuan untuk dapat diperoleh kepastian tentang penanganan yang harus dilakukan pasca insiden tersebut. Dan telah diperoleh informasi, bahwa revocery kerusakan sedang dilakukan dan diperkirakan dalam beberapa hari ke depan sudah selesai. Serta diperoleh informasi pula, pihak panitia penyelenggara (tuan rumah, dalam hal ini Managemen Sriwijaya FC) telah menyatakan akan bertanggung-jawab dalam proses recovery di bawah supervisi  Dinas PU PERA Sumatera Selatan. Selain itu, aparat Kepolisian RI setempat telah mengamankan beberapa orang oknum suporter yang diduga terlibat langsung hingga terjadinya insiden tersebut.

 

Kemenpora, Kementerian PU PERA, INASGOC, Pemda Sumsel, dan Management Sriwijaya FC memandang perlu agar masalah recovery kerusakannya harus disegerakan, karena pihak OCA tentu tidak mungkin tidak memperoleh informasi tentang hal tersebut. Berdasarkan pengalaman yang ada selama in, OCA sangat sensitif terhadap apapun kejadian yang terjadi di negara yang tidak lama lagi akan menjadi tuan rumah Asian Games. Terakhir OCA concern dengan kejadian ledakan bom aksi terorisme di Surabaya. Bagi OCA mungkin merasa yakin bahwa pembenahan kerusakan itu bisa cepat, namun yang menjadi masalah adalah seberapa jauh komitmen Indonesia dalam menjamin aman dan lancarnya seluruh rangkaian penyelenggaraan Asian Games.

 

Oleh karena itu, Kemenpora menghimbau semua pihak dan publik pada khususnya agar masalah tersebut tidak kemudian menjadi persoalan yang makin panas. Itulah perlunya Kemenpora melakukan koordinasi dan komunikasi dengan harapan dapat diketahui cara penyelesaiannya secara cepat sesuai ketentuan yang berlaku. Ini menjadi pelajaran bagi siapapun yang menjadi tuan rumah pertandingan sepakola untuk benar-benar melakukan tanggung jawabnya secara konsisten dalam meminimalisasi terjadinya kerusuhan ataupun ulah destruktif dari sekelompok supporter tertentu, karena kejadian seperti ini bukan yang pertama kalinya.  Pertandingan yang mungkin berpotensi beresiko seperti itu sesungguhnya tidak boleh dilakukan menjelang Asian Games di venue-venue yang akan digunakan sebagaimana halnya sterilisasi sudah diberlakukan di GBK Senayan dan Jawa Barat. Namun, Insya Allah Indonesia sudah sangat siap untuk menjadi tuan rumah Asian Games.

 

----------------------

Sekretaris Kemenpora (Gatot S. DewaBroto, HP: 0811898504, Email: gsdewabroto@gmail.com, Twitter: @gsdewabroto).

BAGIKAN :
PELAYANAN