Dorong Wirausahawan Muda di Kampus, Menpora Amali Harap Lulusan Perguruan Tinggi Mandiri dan Jadi Pencipta Lapangan Kerja

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali membuka secara resmi kick off Kuliah Kewirausahaan Pemuda dengan tema ‘Mengembangkan talenta wirausaha muda pemula untuk Indonesia yang semakin maju dan jaya’ secara virtual, Kamis (15/7) siang.

Dorong Wirausahawan Muda di Kampus, Menpora Amali Harap Lulusan Perguruan Tinggi Mandiri dan Jadi Pencipta Lapangan Kerja Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali membuka secara resmi kick off Kuliah Kewirausahaan Pemuda dengan tema ‘Mengembangkan talenta wirausaha muda pemula untuk Indonesia yang semakin maju dan jaya’ secara virtual, Kamis (15/7) siang.(foto:rayki/kemenpora.go.id)

Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali membuka secara resmi kick off Kuliah Kewirausahaan Pemuda dengan tema ‘Mengembangkan talenta wirausaha muda pemula untuk Indonesia yang semakin maju dan jaya’ secara virtual, Kamis (15/7) siang.

Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Kemenpora dan Kementerian Koperasi dan UMKM. Hadir dalam acara ini para rektor dan akademisi dari 35 perguruan tinggi serta ratusan wirausahawan muda yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dalam sambutannya, Menpora Amali mengatakan bahwa walaupun dalam situasi pandemi COVID-19 dan penyebaran kasusnya makin meningkat. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat pihaknya untuk membekali keterampilan kepada anak muda yang saat ini berada di perguruan tinggi.

Menurutnya, para pemuda atau mahasiswa di kampus tersebut, jangan hanya memiliki kemampuan akademik saja, tapi juga harus ada keterampilan lain yang didapatkan di perguruan tinggi salah satunya kewirausahaan.

“Tentu juga mereka harus kita bekali agar supaya begitu mereka keluar dari perguruan tinggi, dari kampus masing-masing mereka mampu mandiri, mereka mampu bersaing,” kata Menpora Amali.

Dengan demikian, perguruan tinggi melahirkan pemuda menciptakan lapangan pekerjaan bukan pencari pekerjaan.

“Itulah tujuan kita menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan pemuda dan khususnya di kalangan mahasiswa,” ungkapnya.

Tantangan mahasiswa dan pemuda yang saat ini berada di perguruan tinggi dinilai semakin kompleks dan semakin berat, karena persaingan global semakin hari semakin ketat. Dia mencontohkan, baru perang dagang antara dua Negara yakni Amerika Serikat dan Tiongkok tapi imbasnya ke negara-negara lain termasuk termasuk Indonesia. Namun apa yang terjadi bila semua negara ikut dalam persaingan-persaingan tersebut.

“Kalau kita tidak persiapkan anak-anak kita sebagai generasi muda, generasi penerus yang di mana di tangan mereka negara ke depan, maka saya kuatir kita akan termarjinalkan dalam persaingan global itu,” ujarnya.

Sementara itu, tantangan yang lain adalah Indonesia merupakan salah satu negara yang mengandalkan sumber daya alam. Akan tetapi, makin hari sumber daya alam tersebut akan habis apalagi sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti batu bara dan minyak bumi.

“Berbeda halnya dari negara-negara yang penduduknya sudah tidak mengandalakan dirinya pada sumber daya alam, tentu mereka makin inovatif, makin kreatif, untuk bisa survive,” katanya.

Terlebih saat ini sudah masuk di era digitalisasi dan revolusi industri 4.0, belum lagi akibat pandemi COVID-19 melahirkan tatanan kehidupan baru dan memunculkan komunitas-komunitas digital yang mau tidak mau semua harus berada di dalamnya.

Disisi lain, yang juga menjadi tantangan adalah jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 267 juta lebih dan makin hari makin bertambah. “Kita adalah salah satu negara yang akan mendapatkan bonus demografi dimana usia produktif akan lebih banyak dari usia yang tidak produktif ini tantangan,” pungkasnya.

Bahkan, lapangan pekerjaan di sektor pemerintah dan perusahaan non pemerintah terbatas dan yang tidak terbatas adalah menjadi wirausawahan. 
Dengan demikian, Menpora mendorong para rektor untuk menumbuhkan keterampilan dan wirausaha di perguruan tinggi kepada para pemuda dan mahasiswanya sebagai solusi dari masalah tersebut.

“Kalangan perguruan tinggi harus memberikan bekal yang lebih di luar bekal-bekal kemampuan akademik kepada para mahasiswanya. Tetapi ada bekal keterampilan lagi supaya mahasiswa ini begitu dia lulus dari perguruan tinggi menjadi kebanggaan dari kampus itu, Karena mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan menjadi gantungan orang lain, bukan dia bergantung pada orang lain,” harapnya.

Menpora pun menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antar kemnterian dan lembaga pemerintah serta perguruan tinggi dalam menumbuhkan dan menciptakan wirausawan muda dan membangun inkubasi bisnis. 

Selanjutnya, dia menyampaikan terimakasih dan apresiasi atas dedikasi dan loyalitas dari para narasumber yang berasal dari berbagai institusi untuk mendukung program kuliah umum tersebut.

“Karena masa depan bangsa dan negara ini ada di tangan anak-anak muda kita, ada di tangan para pemuda kita, ada di tangan para mahasiswa,” jelasnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Asrorun Niam Sholeh mengatakan kegiatan ini bertujuan agar anak-anak muda yang berada di lingkungan pendidikan tinggi dapat berkontribusi secara optimal dalam mewujudkan upaya menyelesaikan persoalan kekinian.

Sebab, anak muda merupakan agen perubahan sosial dengan kreativitas, inovasi, semangat entrepreneurship, leadership, dan juga pionering sebagai agen perubahan pemuda tentu diharapkan untuk terus melakukan inovasi menciptakan hal-hal yang baru.

“Salah satu ikhtiar itu adalah pertemuan hari ini komitmen membangun kolaborasi di dalam membangun kesadaran tentang pentingnya jiwa kewirausahaan,” katanya.(ded)

Tag
BAGIKAN :
PELAYANAN