Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, menerima pemaparan dari Deputi Pembudayaan Olahraga Sri Wahyuni di ruang Rapat Lantai 10, Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (7/5). Paparan ini terkait perencanaan program dari Deputi Pembudayaan Olahraga kedepan.
Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, menerima pemaparan dari Deputi Pembudayaan Olahraga Sri Wahyuni di ruang Rapat Lantai 10, Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (7/5). Paparan ini terkait perencanaan program dari Deputi Pembudayaan Olahraga kedepan.
"Pertama tentunya pijakan kami adalah tentang program Indonesia Bugar yang telah dicanangkan oleh Bapak Presiden serta penambahan satu jam olahraga di sekolah," kata Deputi Sri Wahyuni yang didampingi Sesdep Yayat Suyatna, Asdep Orma Marheni Dyah, Asdep Olahraga Layanan Khusus Dadik Surjadi, Asdep Ordik Supeni dan Asdep Tenaga Olahraga Khairil Adha.
Dari dua program besar itu, lanjutnya, pihaknya akan terus memastikan bahwa outcome atau benefitnya kedepan minimal ada empat hal. Kebugaran masyarakat meningkat, biaya kesehatan dapat ditekan, kualitas hidup masyarakat meningkat dan lahirnya calon bibit muda atlet berbakat.
"Kedepan kami akan melakukan sinergi antar keasdepan untuk kita pilih dan pilah untuk ditingkatkan partisipasinya. Kemudian kita akan banyak menggelar event-event yang akan kita gelar di kabupaten/kota, provinsi dan pusat yang memerlukan kolaborasi dengan industri keolahragaan," urainya.
Beberapa perencanaan program, evaluasi dan pengembangan terus dipaparkan didepan Menpora Dito beserta jajarannya. Tak tertinggal juga program-program rutin seperti Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) Tahun 2025, Hari Olahraga Nasional (Haornas), Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas) Tahun 2025.
Paparan kemudian dilanjutkan pula terkait Festival Sepakbola U-14 dan U-16 Piala Menpora Tahun 2025. Festival Bulutangkis Usia Sekolah U-12 dan U-14 Tunggal Putra dan Putri Piala Menpora juga tentang Festival Olahraga Pendidikan.
Menanggapi hal itu Menpora Dito menilai bahwa, Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga menjadi kedeputian yang strategis karena memiliki cakupan di tengah masyarakat yang luas.
"Dari paparan Bu Deputi, saya rasa kedeputian ini sangat strategis dimana ada banyak program seperti penambahan jam olahraga di sekolah, Indonesia Bugar dan sebagainya, karena ini seperti kedeputian pencegahan kalau di KPK, sebelum sakit kita cegah intervensi dengan berolahraga," ujar Menpora Dito.
Menpora Dito kemudian memberikan pesan-pesan dan semangat dari program-program yang telah dipaparkan agar selalu selektif dan outcome yang jelas serta tegas.
"Saya meminta bahwa harus selektif dan selalu update diri mencari mitra-mitra strategis. Karena pembudayaan ini gerakan social movement maupun komunitas sangat cepat. Tarkam juga disini kan nanti kita akan branding, narasi dengan yang baru dengan menjadi program kemitraan," pungkasnya.
Turut mendampingi, Staf Khusus Peningkatan Prestasi dan Pengembangan Industri Olahraga Ardima Rama Putra, Staf Khusus Percepatan Inovasi Pemuda dan Olahraga Hasintya Saraswati, Staf Khusus Hukum dan Kepatuhan Tata Kelola Alvin Saptamandra, dan Tenaga Ahli Menpora Bidang Pencegahan Korupsi Damanik.(ben)